Selamat Datang Para Alumni SMU P@nbat T.A - 03 and Visitor....
Selamat Menikmati seluruh fasilitas yang tersedia di blogger ini..

Kamis, 16 Juli 2009

MENGEJAR ILMU HINGGA AKHIR HAYAT

MENGEJAR ILMU HINGGA AKHIR HAYAT

Sumber : Kick Andy


Nasihat orangtua kepada anaknya dari dulu hingga sekarang yang tentunya masih perlu mendapat perhatian adalah soal belajar menuntut ilmu. Mereka berpendapat mengejar ilmu tidak ada batasnya. Bisa sampai ke negeri Cina, atau pun ibaratnya sampai ke liang lahat atau sampai menutup mata. Nasihat itu tentu beralasan. Sebagai orangtua lebih baik memberikan warisan ilmu daripada harta. Kekayaan atau harta yang diwariskan tentu bisa habis tak berbekas, tapi ilmu akan dibawa hingga akhir hayat.
Berbekal moral itulah, Kick Andy kali ini mengangkat topik perjuangan beberapa narasumber yang walaupun sudah tergolong tak muda lagi tetapi masih terus berjuang menuntut ilmu.

Majedi Hasan misalnya. Kakek berusia 74 tahun ini ternyata baru saja menyelesaikan kuliah doktoral dari Universitas Pajajaran Bandung. Majedi Hasan yang mantan Vice Presiden perusahaan minyak Caltex itu baru saja diwisuda program doktoral pada 2008 lalu. Majedi Hasan yang sudah mengantongi berbagai gelar itu kuliah lagi pada usia 71 tahun. ”Saya memaksa untuk kuliah lagi karena sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan karena diberi umur panjang,” Begitu alasan Majedi Hasan yang baru saja meluncurkan buku tentang seluk beluk kontrak perminyakan.

Sementara bagi Toeti Kakiailatu kuliah diusia senja adalah tantangan. Toeti yang kini berusia 72 tahun sedang menyelesaikan kuliah S3 nya di Universitas Gajahmada Yogyakarta. “Saya senang tantangan. Kalau kuliah itu kan ada ujian. Ujian itu sama dengan tantangan”, ujar Toeti memberi alasan kenapa ia kuliah lagi. Toeti yang mantan Wartawan Senior Majalah Tempo saat ini sedang menyelesaikan thesisnya yang mengupas seputar majlis taklim.

Ada berbagai alasan mengapa orang terpaksa kuliah lagi diusia senja. Ada yang mengaku supaya tidak pikun. Ada yang mencari kesibukan. Ada pula yang merasa dendam karena saat kuliah dulu berhenti di tengah jalan karena berbagai urusan. Seperti yang dialami Titin Retnoningsih Agus Lubis dan Sri Utami. Titin yang saat ini berusia 62 tahun saat ini tercatat sebagai mahasiswi desain interior Universitas Trisakti, Jakarta. Titin yang mengaku penasaran di bangku kuliah ini dendam karena waktu kuliah dulu berhenti karena disibukan urusan keluarga karena menikah. Bagi Titin kuliah di usia yang tidak muda lagi banyak suka dukanya. “Sering kali saya dikira dosen. Banyak dosen yang akan mengajar di kelas balik lagi karena dikira sudah ada dosennya di dalam kelas”, ujarnya terbahak-bahak.

Bagitu juga yang dialami Sri Utami alias Mike. Wanita berusia 60 tahun ini adalah mahasiswi pasca sarjana Universitas Indonesia. Ia mengaku kuliah lagi karena diusia yang tidak muda lagi sudah tidak ada kesibukan yang menyita waktunya. Untuk mengisi waktunya yang kosong karena anak-anaknya sudah besar-besar dengan belajar.

Semangat belajar terutama belajar membaca diusia senja juga ditunjukkan oleh ibu-ibu paruh baya di desa Sukawijaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Nenek-nenek yang tergabung dalam Majlis Taklim Al Mubarok ini setiap sore belajar membaca huruf latin. Mereka yang buta huruf ini terpaksa belajar lagi karena termotivasi bisa membaca agar tidak tersesat ketika menggunakan angkutan umum terutama bis kota. Selain itu mereka mengaku iri dengan sejumlah orang yang menumpang bis kota sambil baca koran.

Kisah paling unik dalam menuntut ilmu mungkin dialami keluarga Tandyo Hasan dari Surabaya. Baru-baru ini keluarga Tandyo yang terdiri Tandyo Hasan, Inge, Istrinya dan anaknya Michael diwisuda secara bersamaan. Keluarga ini diwisuda karena lulus secara bersamaan dari Universitas Erlangga Surabaya. Tandyo dan Inge lulus program doktor ilmu hukum sedangkan anaknya Michael lulus S1 ilmu hukum juga.

Banyak yang menilai mereka bisa kuliah lagi karena ada dana yang mencukupi. Namun anggapan itu tak selamanya benar. Walau ada dana yang cukup namun jika tidak ada kemauan dan semangat untuk belajar tentunya tidak bisa terwujud. Semangat mereka dalam menuntut ilmu diusia senja memang patut diapresiasi. ( end ).


Penyesalan datang ketika kita larut dalam kebodohan, ( Secret of alumni03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar