Selamat Datang Para Alumni SMU P@nbat T.A - 03 and Visitor....
Selamat Menikmati seluruh fasilitas yang tersedia di blogger ini..

Kamis, 19 Februari 2009

Terapi Musik Hilangkan Depresi

Terapi Musik Hilangkan Depresi

MENGIKUTI terapi musik secara teratur bermanfaat bagi kesehatan karena menghilangkan depresi dan mengurangi risiko kanker.

Mendengarkan musik saat senggang atau ketika libur kerja bisa membantu membuat pikiran dan tubuh lebih rileks serta mengembalikan energi menjadi lebih bertenaga. Bahkan, bila mendengarkan musik secara teratur pada waktu yang tepat, ternyata bisa menjadi sebuah terapi yang mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan. Salah satunya menghilangkan depresi, bahkan mengurangi risiko timbulnya kanker.

"Terapi musik merupakan cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial. Bila terapi ini dilakukan secara khusus, hasilnya lebih baik," jelas Cheryl Dileo, profesor musik serta Direktur Pusat Penelitian Seni dan Meningkatkan Kualitas Hidup, Universitas Temple, Philadelphia, Amerika Serikat (AS).

Dileo menyatakan, manfaat terapi musik dibandingkan mendengarkan musik seorang diri sangat berbeda jauh. "Mendengarkan musik seorang diri itu bukan terapi meski banyak orang yang mendengarkan musik mendapatkan manfaat positif, seperti lebih rileks dan memperbaiki mood," paparnya.

Dia menambahkan, musik terapi membutuhkan bantuan orang lain yang sudah teruji kemampuannya untuk mengelola sebuah terapi. "Meski banyak orang yang mengaku paham bagaimana cara menikmati musik bagi diri sendiri, di bawah kendali seorang pakar terapi musik akan memberikan manfaat yang lebih besar. Terapi musik akan memberikan tenaga baru, mental yang segar, dan hubungan sosial yang hangat," tuturnya.

Selain itu, penggunaan terapi musik bisa diterapkan secara luas pada semua orang dalam berbagai kondisi. Terapi musik bisa dilakukan untuk mengurangi rasa khawatir pasien yang menjalani berbagai operasi atau serangkaian proses berat di rumah sakit. Sebab, musik akan membantu mengurangi timbulnya rasa sakit dan memperbaiki mood pasien.

Terapi musik juga mampu membantu menghilangkan depresi pada pasien rumah sakit lebih cepat. Terapi musik bisa diterapkan pada pasien alzheimer untuk membuat mereka lebih tenang dan membantu meningkatkan daya ingat. Bukan itu saja, orangtua yang baru memiliki bayi pun bisa menjadi lebih tenang setelah menjalani terapi musik.

"Musik merupakan cara yang mudah untuk mengalihkan perhatian. Ketika menghadapi masalah atau tekanan berat, musik membantu mengalihkan perhatian. Mendengarkan musik secara rutin membuat suasana akan menjadi tenang. Pada anak, musik bisa membantu mereka rileks dan mudah tidur," ujarnya.

Penelitian Dileo pun didukung Direktur Cancer Treatment Centers of America Katherine Puckett. Dia menyatakan, meski tak punya sertifikat menjadi ahli terapi musik, dia dan stafnya selalu menggunakan musik untuk membatu pengobatan pasiennya.

"Musik dapat mengaktifkan syaraf menjadi rileks sehingga membantu pernapasan pasien menjadi lebih baik. Selain itu, musik mengurangi risiko serangan jantung, membuat tekanan darah lebih normal, dan membuat otot lebih rileks. Pada pasien kanker, musik membantu mereka tidur lebih nyenyak karena biasanya pasien kanker memiliki gangguan tidur," jelas Puckett.

Begitu besarnya manfaat musik bagi pasien kanker membuat Cancer Treatment Centers of America membuat perpustakaan yang menyediakan berbagai jenis musik yang sesuai selera pasiennya. Bahkan, sekali-kali sering digelar berbagai acara musik khusus untuk menghibur pasiennya.

"Semua orang pasti suka musik. Kamu tak akan sakit jika suka musik. Musik membuat rileks, nyaman, dan tenang. Tubuh yang rileks bisa membantu mengurangi rasa sakit, termasuk rasa sakit dari proses penyembuhan kanker," pungkas Puckett.
[okezone.com]

Rasa Kantuk Gejala Dini Serangan Stroke

Rasa Kantuk Gejala Dini Serangan Stroke

BERHATI-HATILAH apabila Anda mengalami rasa kantuk berlebihan setiap hari. Sebab, bisa jadi itu gejala awal stroke.??

Berdasarkan hasil penelitian ilmuwan Amerika Serikat (AS), rasa kantuk yang berlebihan setiap hari merupakan tanda awal serangan stroke. Dalam penelitian yang dipimpin Dr Bernadette Boden-Albala, asisten profesor bidang neurologi pada Universitas Columbia, New York, AS, orang yang sering mengantuk berisiko mengalami stroke dua hingga empat kali lebih tinggi.

\\\\\\\"Kami sangat terkejut ketika mengetahui efek dari mengantuk itu terjadi pada periode waktu yang tidak terlalu lama. Namun, pertanyaan sesungguhnya adalah apa yang harus kita lakukan pada tubuh kita?\\\\\\\" ujarnya.

Berbicara di depan Konferensi Stroke Internasional, para peneliti menyarankan kepada para dokter untuk lebih sering memeriksa pasien yang usianya sudah uzur, apakah mereka mudah tertidur ketika menonton TV atau tidak. Sebab, risiko stroke terhadap orang yang sudah lanjut usia jauh lebih tinggi.

Kesimpulan Dr Boden-Albala berdasarkan penelitian terhadap sekitar 2.000 responden yang sering mengantuk dan tertidur dalam berbagai situasi. Dalam riset itu, mereka juga meneliti orang yang tertidur ketika menonton televisi, duduk, saat berbicara bersama, duduk terdiam setelah makan siang tanpa mengonsumsi alkohol, dan tiba-tiba berhenti mengemudi saat berkendaraan. Setelah dua tahun, pada orang yang beberapa kali suka mengantuk dalam sehari, risiko terkena stroke itu 2,6 kali lebih besar.

Sementara itu, orang yang mengantuk secara sangat berlebihan risiko terkena stroke meningkat menjadi 4,5 kali lebih besar. Penelitian itu juga menemukan bahwa risiko serangan jantung atau kematian akibat penyakit kardiovaskular ikut meningkat akibat mengantuk setiap hari.

Dr Boden-Albala menambahkan, penelitiannya itu menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur mudah kelelahan sepanjang hari.

\\\\\\\"Hasil penelitian ini akan sangat membantu memberikan pengertian kepada pasien terhadap masalah tidur dan efek dalam jangka panjang,\\\\\\\" tuturnya.

Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang menderita apnoea (yaitu tiba-tiba berhenti napas sejenak saat tidur) memiliki risiko tinggi terkena stroke. Bisa jadi, rasa mengantuk pada siang hari akibat dari kurangnya kualitas tidur malam itu juga terkait apnoea.

Dr Heinrich Audebert, dokter konsultan stroke di Rumah Sakit St Thomas dan Guys di London, menemukan bahwa temuan hasil penelitian Dr Boden- Albala dan kawan-kawannya sangat beralasan.

\\\\\\\"Apnoea adalah faktor risiko stroke yang sering ditemui pada negaranegara di kawasan Mediterania,\\\\\\\" ungkapnya.

Dia menjelaskan, pasien yang mengalami apnoea meningkatkan level tekanan darahnya sepanjang malam. Salah satu penyebab potensial dari hasil penelitian ini bisa jadi tidak terdiagnosis sebelumnya karena kerusakan jaringan otak. Kerusakan itulah yang mengakibatkan rasa kantuk selama seharian.

\\\\\\\"Untuk itu, kami menyarankan kepada para pasien yang sulit tidur malam menjalani skrining apnoea,\\\\\\\" ujarnya. Hal itu sangat penting. Sebab, berdasarkan laporan terakhir, setiap tahun ada sekitar 150.000 orang di Inggris yang mengidap stroke.
[ok-zone.com]

Perut Buncit Bikin Pikun?

Perut Buncit Bikin Pikun?


ANDA yang masih kurang peduli dengan perut yang membuncit, hati-hatilah! Perut buncit tak hanya bikin jantungan dan stroke juga kencing manis, tetapi juga memunculkan penyakit Alzheimer, demensia (pikun). Demikian sebuah penelitian terbaru diungkap.

Menurut para peneliti, ini bukan soal berat, tetapi lebih pada lemak yang menumpuk di perut bagian dalam. Meski begitu, demensia juga bisa menimpa mereka yang langsing. "Sekarang kita bisa menambahkan bahwa kegemukan juga berpotensi menimbulkan demensia," jelas Rachel Whitmer yang melaporkan penelitiannya dalam Jurnal Neurologi.

Penelitian ini melibatkan sekitar 6.583 pria dan wanita usia antara 40 hingga 45 saat mereka melakukan cek kesehatan antara tahun 1964 dan 1973. Sebagai bagian dari tes, perut mereka pun diukur dengan menggunakan jangka lengkung untuk menentukan jarak antara perut bagian belakang dan permukaan. Dalam penelitian ini, jarak sekitar 10 inci dianggap risiko tinggi.

Para peneliti ini kemudian mencek rekam medis para partisipan ini untuk melihat perkembangan Alzheimer atau penyakit demensia lain yang mungkin muncul 36 tahun ke depan. Pada saat itu, para partisipan telah berusia 73 atau 78. Ada sekitar 1.049 yang berpotensi untuk itu.

Dibanding dengan mereka yang dalam penelitian ini memiliki berat normal dan ukuran perut kecil :

- Partisipan dengan berat badan normal, tetapi perutnya membuncit , 89 persen lebih berisiko menderita demensia (pikun).
- Mereka yang kegemukan, 82 persen lebih berisiko dibanding mereka yang perutnya kecil, tetapi dua kali lebih berisiko jika perutnya membuncit.
- Orang gemuk 81 persen lebih berisiko jika perutnya kecil, tetapi tiga kali lebih berisiko jika membuncit.

Whitmer mengatakan bahwa tidak ada cara persis untuk menerjemahkan ukuran perut yang membuncit menjadi ukuran lingkar pinggang. Namun kebanyakan orang bisa merasakan apakah perutnya membuncit. Dan jika mereka mengalami hal ini, segeralah menghilangkan hal ini. Jelas Whitmer.

Dr. Jose Luchsinger dari Columbia University Medical Center di New York yang meneliti hubungan antara kegemukan dan penyakit Alzheimer tetapi tidak terlibat dalam penelitian ini masih belum yakin apakah lemak dalam perut ini memang dapat memicu demensia.

Tetapi hasil penelitian ini "sangat masuk akal" dan "saya tidak terkejut," jelasnya. Tingginya kadar insulin mungkin bisa menjelaskan hubungannya, jelasnya. Dr. Samuel Gandy, Ketua Dewan Penasihat Medis dan Ilmiah Asosiasi Alzheimer mengatakan, hasil penelitian ini cocok dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan karakteristik orang yang hidup di abad pertengahan cenderung mudah kena demensia di akhir hidupnya.

Dan ini merupakan contoh lain bagaimana karakter terkait dengan risiko sakit jantung yang akhirnya juga berkait dengan demensia, jelasnya.

Obat Rematik Merusak Lambung?

Obat Rematik Merusak Lambung?

MENGONSUMSI obat rematik yang tidak tepat,berpotensi menyebabkan kerusakan lambung dan usus dua belas jari. Rematik, pegal linu, nyeri otot dan sendi. Penyakit-penyakit tersebut tentu tak asing lagi.

Apalagi para lansia (lanjut usia) yang memang dekat dengan aneka penyakit degeneratif seperti pengapuran tulang dan sendi,osteoporosis, juga gangguan rematik berupa radang sendi atau radang otot. Tak heran, sehari-hari mereka begitu mengakrabi obatobatan maupun jamu rematik.

Saking mudahnya mendapatkan obat rematik, hingga terkadang berpikir sederhana saja,tinggal membeli di warung atau apotek tanpa berkonsultasi ke dokter. Praktis tapi tanpa mempertimbangkan efek sampingnya jika ternyata obat yang dibeli salah atau malah mungkin menimbulkan efek balik (kontraindikasi). “Banyak pasien yang mungkin karena merasa cocok dengan obat yang pernah diresepkan oleh dokternya, kemudian ketika sakit lagi mengulang resep tadi dengan membeli di toko obat.

Padahal, tanpa disadari, penggunaan obat rematik yang tidak tepat bisa menyebabkan efek samping dan masalah pada lambung,” sebut dokter spesialis penyakit dalam dari FKUI/RSCM Jakarta dr H Da- dang Makmun SpPD-KGEH. Obat rematik merupakan penghilang rasa sakit (pain killer) yang secara umum dikategorikan sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/ NSAID).

Kalangan medis sering kali menyebut gangguan lambungakibatNSAIDsebagaiGastropati NSAID. Dampak langsung obat rematik adalah merusak dinding dalam lambung dan faktorpelindunglambung. Gejala klinisnya bisa ringan sampai berat. Kadang pasien tidak merasakan apaapa.

Walaupun sebenarnya obat tersebut telah menyebabkan kerusakan di lambungnya. Adapun gejala yang kerap timbul sebagai efek samping obat ini, antara lain gangguan maag berupa rasa sakit atau tidak nyaman di ulu hati,mual,muntah, perlukaan di lambung dan usus dua belas jari, hingga terbentuknya tukak pada kedua organ tersebut.

“Padahal, tukak maupun erosi klinis di lambung bisa menyebabkan perdarahan pada saluran cerna bagian atas. Bahkan jika berlanjut, bisa menyebabkan kematian,” kata rekan sejawat Dadang di RSCM, dr H Ari Fahrial Syam MMB SpPD-KGEH. Di Amerika Serikat,konon kematian akibat penggunaan obat rematik termasuk faktor terbanyak penyebab kematian.

Risiko penggunaan obat rematik bisa menyebabkan terbentuknya tukak lambung pada 1 dari 5 pasien, dan menyebabkan tukak yang bergejala pada 1 dari 70 pemakaian obat rematik. Juga, mengakibatkan perdarahan saluran cerna atas pada 1 dari 150 pemakai obat rematik. Penelitian lain yang dilakukan di RSCM pada 2005 silam menyimpulkan, penyebab utama perdarahan dari saluran cerna atas adalah obat rematik.

Dengan kata lain, lebih dari 90% disebabkan NSAID. Ini didasarkan pada pemeriksaan gastroskopi terhadap 1.192 pasien dengan keluhan BAB hitam,muntah darah,atau keduanya.

Selain obat rematik, golongan NSAID lainnya yang juga meluas penggunaannya adalah aspirin. Kebiasaan orang Barat mengantongi aspirin ke mana pun mereka pergi dan menenggaknya walau hanya sakit kepala ringan diduga sebagai salah satu penyebab tingginya kematian akibat NSAID.
[seputar-indonesia.com]

Air Liur Dapat Gantikan Darah di Uji Diagnostik

Air Liur Dapat Gantikan Darah di Uji Diagnostik

Para periset di Amerika Serikat telah mengindentifikasi 1.116 protein unik pada kelenjar saliva atau air liur manusia yang dapat mengarah ke uji diagnostik kedokteran yang lebih nyaman dengan air liur ketimbang menggunakan darah. Sebanyak 20 persen kandungan protein yang ditemukan pada saliva juga ditemukan pada darah, kata Fred Hagen, seorang ahli riset di Universitas Rochester Medical Center, New York.

"Kandungan tersebut berpotensi untuk dijadikan sebagai pijakan besar yang banyak berimplikasi klinis dalam hal diagnostik penyakit," kata Hagen yang studinya tersebut dimuat di dalam Jurnal Proteome Research. Para ahli riset berharap uji berdasarkan air liur ini dapat digunakan untuk mendiagnosa kanker, penyakit jantung, diabetes, dan sejumlah penyakit lainnya.

"Untuk mampu mendiagnosa penyakit dengan menggunakan air liur, anda harus memahami secara menyeluruh proteome air liur," kata Hagen. Bagaikan genom, yang mencatat seluruh gen pada sebuah organisme, proteome merupakan gambaran lengkap dari berbagai protein. Apabila gen menyediakan instruksi manual, protein melaksanakan instruksi dengan mengatur proses seluler.

Para periset dari 5 universitas - University of Rochester, The Scripps Research Institute, the University of Southern California, The University of California San Francisco and the University of California Los Angeles -- berupaya menentukan kandungan protein lengkap yang terdapat pada kelenjar air liur pada umumnya.

Darah, Air Liur dan Air Mata

Para periset tersebut mengumpulkan air liur dari 23 pria dan wanita sehat dari berbagai ras. Periset menggunakan sampel air liur dengan menggunakan spectrometry massa yang menentukan identitas protein berdasarkan ukuran massa dan charge (berat kosong).

Periset membandingkan penemuan mereka tersebut dengan pemetaan protein dari darah dan air mata manusia yang ditemukan belakangan. Hasil analisa awal menunjukkan terdapat sejumlah protein yang dikenal berperan dalam Alzheimer, Huntington, Parkinson, kanker payudara, kanker pankreas, kanker colorectal (kanker yang berkembang pada colon atau usus besar dan rectum atau anus), serta diabetes.

Hegen menjelaskan pemetaan tersebut seharusnya mempercepat pengembangan media baru untuk melacak penyakit di seluruh tubuh. Menurut Hagen, telah terdapat uji anti body yang berpijak pada air liur untuk mendeteksi virus HIV serta infeksi hepatitis. Hagen menerangkan protein tersebut akan bertugas dalam menginformasikan target deteksi penyakit baru.

"Memonitor penyakit serta penggunaan obat dapat dilakukan secara lebih mudah dengan air liur ketimbang dengan darah atau urin," kata Hagen. "Kami membayangkan petunjuk keberadaan penyakit seperti kanker dapat dideteksi hanya dengan melihat indikator air liur. Hal ini akan jauh lebih mudah dilakukan terutama di rumah," jelasnya. Hagen berharap identifikasi penyakit dengan air liur ini nantinya dapat menggantikan fungsi tes diagnostik pada mammograms yang tidak nyaman dan menelan biaya besar

Makanan Tradisional Cegah Kanker

Makanan Tradisional Cegah Kanker

Kematian yang disebabkan penyakit kanker akan terus meningkat, jika tidak ada perubahan pola makan, perilaku, gaya hidup di masyarakat. Satu upaya bermakna yang bisa mengurangi penyakit kanker adalah lebih banyak mengonsumsi makanan tradisional (lokal).

"Globalisasi mendorong terjadinya perubahan radikal dalam sistem retail pangan, yang ditandai dengan menjamurnya "hypermarket", restoran cepat saji, waralaba, "food court" dari berbagai penjuru dunia, yang sebagian besar meyajikan "junk food" (makanan sampah) dengan risiko terkena kanker sangat tinggi," kata Prof dr Muhammad Sulchan dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, belum lama ini.

Ditambahkan, penetrasi pangan global menyebabkan konvergensi makanan, pergeseran budaya pangan, perubahan pola makan, dan kebiasaan makan tidak sehat. Hal itu ditandai dari konsumtivisme dan hedonisme yang imitatif.

Buruknya hubungan manusia dengan alam berpijak pada etika antroposentris -- etika yang mengedepankan hasrat manusia atas alam yang berdampak pada eksploitasi besar-besaran sumber daya alam, hiperkomodifikasi, terutama "fast food", dan hiper konsumsi. Kondisi itu membuat hidup masyarakat menjadi sangat konsumtif.

"Dari situlah malapetaka penyakit muncul, terutama penyakit-penyakit kronik termasuk kanker," kata Sulchan menegaskan.

Dalam sejarah peradaban, menurut Sulchan, manusia mengakses pangan yang dibutuhkan untuk dikonsumsi selalu mengikuti hukum-hukum alam yang terikat secara ekologis dengan makro dan mikrokosmosnya.

"Alam semesta merupakan tempat manusia belajar banyak hal, termasuk keberagaman, keseimbangan, dan saling ketergantungan yang sinergis," katanya.

Ketika keberagaman dan keseimbangan terancam oleh perilaku manusia, maka pilar kehidupan akan runtuh. "Eksploitasi alam berlebihan untuk memenuhi hasrat konsumsi manusia sedang menuju ke arah itu," katanya.

Ia menjelaskan, beragam karsinogen (pemicu kanker) ada di dalam pangan, meliputi karsinogen pangan alamiah dan buatan, sumber subtansi selama penyimpanan, proses pengolahan panas tinggi, polutan, pestisida, bahan tambahan pangan, dan sekitar seribu zat bersifat karsinogen.

Menurut Sulchan, pengawetan dan pengolahan makanan dengan menggunakan garam, pengasapan bersifat inisiator dan promotor kanker. Makanan cepat saji menggunakan proses pengolahan dan pematangan yang berisiko menyebabkan kanker. "Westernisasi makanan meningkatkan risiko terkena kanker," katanya.

Untuk mengurangi risiko kanker, Sulchan menyarankan agar masyarakat lebih banyak mengonsumsi makanan lokal yang menggunakan bahan baku alami dan diolah secara tradisional. Selain itu, harus mengonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan segar, karena pada keduanya terdapat banyak zat yang bersifat antioksidan.

Ia menyebutkan, memakan tahu dan tempe berbahan kedelai lokal lebih sehat dibanding kedelai impor dari Amerika Serikat yang masuk kategori GMF (genetically modified food). Kedelai GMF banyak ditolak negara-negara Eropa.

"Konsumsi sayuran dan buah asli, bukan ekstraks," katanya mengingatkan.

Ia mencontohkan kasus kanker usus besar di Tanah Air menunjukkan peningkatan. Pada tahun 1934 hanya ditemukan satu kasus, lalu pada 1937 menjadi tujuh, dan saat ini prevalensinya sekitar 1,8 per 100.000 penduduk.

"Dibandingkan prevalensi di AS dan negara maju lainnya, kasus kanker usus besar di Indonesia memang masih rendah. Namun, hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak mengurangi jumlah pengidapnya," ujarnya.

Di AS, kata Sulchan, angka kejadiannya 40 per 100.000 orang, Eropa (30), Jepang (13), India (9), dan Nigeria 2,5 kasus per 100.000 penduduk.

Hal senada dikemukakan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, Prof Suhartati. Dalam kesempatan terpisah, di Jakarta, baru-baru ini, Prof Suhartati mengatakan, dunia terancam ledakan penyakit kanker dalam kurun waktu 25 tahun ke depan. Diperkirakan akan ada 84 juta orang meninggal akibat penyakit kanker. "Ledakan kanker terutama terjadi di negara berkembang. Karena ada peningkatan penderita kanker sebanyak 300 persen pada tahun 2030," ujarnya.

Penyebabnya, menurut Prof Suhartati, karena penyakit kanker termasuk dalam neglected endemic atau penyakit yang tanpa gejala. Akibat ketidaktahuan akan penyakit itulah yang membuat masyarakat tidak melakukan pencegahan dini.

Hal ini dibuktikan dengan pasien yang datang sudah pada kondisi stadium lanjut. "Mereka datang dalam kondisi stadium advanced dan local advanced atau stadium 4," ujar Prof Tati.

Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga, kanker merupakan penyebab kematian nomor lima di Indonesia. Dalam 20 tahun terakhir angka penderita kanker bertambah dari 3,64 persen tahun 1981 menjadi 6 persen di tahun 2001.

Data American Cancer Society mencatat, penyebab kematian terbesar pada wanita di dunia adalah kanker payudara (19 persen), kanker paru-paru (19 persen), serta kanker kolon dan rektum (15 persen).

Pada pria, penyakit kanker didominasi oleh kanker paru (34 persen), kanker kolon dan rektum (12 persen), serta kanker prostat (10 persen). Diperkirakan, 80-90 persen kanker disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan dan makanan.

"Dari sudut pandang gizi, diketahui bahwa energi, protein, zat besi, seng, dan vitamin A berperan penting dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Defisiensi zat-zat gizi tersebut akan melumpuhkan sistem kekebalan tubuh, dan akhirnya tubuh tidak mampu menahan karsinogenesis (pemicu terjadinya sel kanker)," ujarnya.

Dalam studi menggunakan hewan percobaan terbukti bahwa pembatasan makanan tertentu dapat mencegah pertumbuhan berbagai tumor. Teori yang mendasari hal itu ialah dengan pembatasan makanan akan menyebabkan perubahan hormonal di dalam tubuh, sehingga proses tumorigenesis (pembentukan tumor) menjadi terhambat.

"Penyakit tumor terlihat cenderung menimpa hewan percobaan (tikus) yang mempunyai berat badan berlebih akibat terlalu banyak makan," kata Prof Tati.

Makanan yang kaya akan lemak ternyata berkaitan erat dengan munculnya kanker usus dan kanker payudara. Sedangkan kandungan lemak yang rendah dan konsumsi serat yang tinggi, seperti pada pola makan vegetarian, dapat menekan jumlah penderita kanker.

Tumorigenesis akan semakin berkembang pada pola makan yang rendah lemak tak jenuh ganda. Lemak tak jenuh, baik tunggal maupun ganda, selama ini dikenal sebagai lemak yang bermanfaat bagi pencegahan penyakit jantung koroner. Bahan nabati seperti kacang-kacangan umumnya kaya akan lemak tak jenuh.

Hormon tertentu diduga ikut bertanggung jawab pada munculnya tumor. Pengeluaran hormon itu dipicu oleh konsumsi lemak yang tinggi. Contohnya adalah hormon prolaktin (serum) yang merangsang pertumbuhan tumor, ternyata kadarnya semakin meningkat apabila makanan yang kita konsumsi kaya akan kandungan lemak.

"Ketika kita memasak daging, terbentuklah senyawa HCA (senyawa amina-amina heterosiklis) yang dipercaya dapat menyebabkan kanker. HCA muncul sebagai reaksi antar protein hewani selama proses pemasakan atau browning (pencokelatan). Semakin sedikit HCA yang terbentuk, semakin sehat daging yang kita konsumsi," katanya.

Namun, diakui Prof Tati, banyak orang yang tidak tahu bahwa cara memasak makanan ternyata sangat mempengaruhi jumlah HCA yang terbentuk. Memanggang daging di dalam oven akan menghasilkan HCA lebih sedikit dibandingkan dengan menggoreng, membakar, atau memanggang di atas kompor yang suhunya tinggi.

Sedangkan merebus secara perlahan-lahan dengan panas bertahap, mengukus atau memasak dengan oven, praktis tidak menghasilkan HCA. Berbagai percobaan pada hewan menunjukkan bahwa HCA berpotensi mengakibatkan kanker usus besar, payudara, pankreas, hati, dan kandung kemih.

Studi yang dilakukan New York University Medical Center mengemukakan bahwa wanita yang rajin makan daging merah memiliki peluang menderita kanker payudara dua kali lipat, dibandingkan mereka yang hanya makan daging unggas dan ikan.

"Mengonsumsi daging sebaiknya selalu disertai dengan sayur dan buah sebagai sumber antioksidan. Buah-buahan seperti jeruk, sangat kaya akan vitamin C yang merupakan golongan antioksidan kuat. Demikian juga konsumsi sayuran berwarna hijau juga akan menetralkan pembentukan HCA," ucapnya.
[suarakarya-online.com]

Kacang = Jerawat ?

Kacang = Jerawat ?

Jangan sering makan kacang dalam jumlah yang banyak, nanti timbul jerawat di wajah. Demikian mitos seputar jerawat yang kebenarannya masih menjadi pro dan kontra di antara para pakar kecantikan. Selain kacang, konon coklat juga menjadi musuh utama bagi para wanita yang wajahnya mudah ditumbuhi jerawat.

Is it true? Well, sampai saat ini masih sering terjadi perdebatan. American Academy of Dermatology, sebuah institusi untuk urusan kecantikan kulit, adalah salah satu badan yang berpendapat bahwa jerawat tidak disebabkan oleh makanan seperti kacang, coklat atau ice cream. Namun sebuah hasil riset, membuktikan hal yang bertolak belakang.

Colorado State University Department of Health and Exercise, menyarankan untuk mengurangi gula dan makanan yang kadar karbohiodratnya tinggi. Institusi tersebut telah meneliti sekitar 1300 orang penduduk pulau Kitivan di Papua New Guinea, yang puasa makanan manis serta makanan berkarbohidrat. Seharo-harinya mereka hanya makan ikan, buah dan daging yang dimasak secara tradisional. Hasilnya? Tidak ada satu jerawat pun yang bertengger di wahaj mereka.
Mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, dimana hal tersebut memicu produksi hormone androgen yang membuat kulit jadi berminyak. Demikian statement dari Howard Murad, seorang professor dari UCLA School of Medicine. Pernyataan tersebut menjelaskan mengapa para penduduk pulau tersebut bebas dari jerawat.

Untuk Anda yang masih berusaha memerangi jerawat, tak ada salahnya mencoba, bukan? Mulai hari ini, cobalah untuk mengurangi gula dalam teh atau kopi. Serta mengurangi roti-rotian, kentang atau nasi pada menu sehari-hari Anda, agar wajah bebas jerawat jadi milik Anda.

Kedelai Kaya Senyawa Antikanker

Kedelai Kaya Senyawa Antikanker

Di dalam kedelai tersimpan segudang zat antioksidan berkhasiat obat. Di antaranya :
1. Genistein
2. Daidzein
3. Fitosterol
4. Asam fitat
5. Asam fenolat
6. Lesitin
7. Inhibitor protease.
Kedelai, terkenal sebagai makanan antikanker. Dalam kedelai terdapat sejumlah zat yang secara bersama-sama saling menguatkan dalam menghabisi benih kanker. Senyawa inhibitor protease kedelai, yang punya nama khusus inhibitor Bowman-Birk, ampuh melumpuhkan berbagai jenis kanker. Daya bunuh kanker tersebut dibantu serat kasar kedelai, yang kadarnya lumayan tinggi (2 gram per 100 gram).
Dalam hal melawan kanker, inhibitor protease dan serat kasar bekerja sama dengan genistein. Senyawa satu ini akan menghentikan pembentukan suatu enzim pemasok “makanan” bagi benih kanker dan merusak lintasan penyalurannya. Karena pasokan makanannya dihabisi, maka terhenti pulalah pertumbuhan kanker.
Itulah sebabnya mengapa kedelai dipastikan mampu mencegah dan membantu penyembuhan segala jenis kanker. Dari kanker usus besar, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker darah (leukimia).
Namun kemampuannya menumpas kanker akibat membanjirnya hormon adalah paling top, seperti kanker payudara pada wanita dan kanker prostat pada pria. Sebab genistein kedelai memiliki khasiat antihormon, terutama antiestrogen, yang merupakan hormon seks pada wanita.
Anda ingat kan produk susu yang belakangan gencar diiklankan di televisi sebagai “susu pencegah kanker payudara”? Asal tahu saja, susu itu adalah susu kedelai! Nah, daripada membeli susu yang harganya mahal, kenapa tidak kita upayakan mencegah kanker payudara dengan makan kedelai saja?
Makan kedelai lebih dini dan lebih banyak ibarat mendapatkan vaksinasi antikanker. Penelitian di AS menyebutkan persentase dewasa muda penderita kanker di antara remaja yang ketika bayi tidak mendapatkan makanan formula kaya kedelai ternyata jauh lebih besar daripada anak sebaya yang memperoleh formula kedelai ketika mereka bayi dan balita.
Konsumsi kedelai per kapita penduduk Jepang 31 gram per hari, sedangkan konsumsi kedelai penduduk AS sangat rendah sampai tak bisa lagi diukur. Hubungan amat erat antara konsumsi kedelai dengan rendahnya prevalensi kanker terbukti di sini. Persentase penduduk wanita AS pengidap kanker payudara fatal 4 kali lipat dari penduduk jepang. Sementara pria AS penderita kanker prostat 5 kali lipat dari Jepang.

Makan Es Tanpa Gigi Berlubang

Makan Es Tanpa Gigi Berlubang

SIAPA orangnya yang tidak suka es krim? Cemilan sedap favorit anak-anak ini kerapkali menjadi momok para orangtua yang tidak ingin anak-anaknya pilek, gigi berlubang atau sakit tenggorokan gara-gara terlalu dingin. Padahal es krim yang berkualitas tinggi sebenarnya tidak menyebabkan pilek, kegemukan apalagi gigi berlubang selama dikonsumsi dengan tepat. Demikian diungkapkan Dr. Nani D, SpA, dalam seminar bertajuk Pentingnya Asupan Kalsium dan Mengasah Kemampuan Motorik Anak Sejak Dini di Jakarta, Sabtu (1/3).

Menurut Nani, pilek yang dialami anak-anak ketika makan es tidak ada hubungannya dengan es yang dimakannya. Pilek terjadi karena adanya virus yang menempel dan terbawa masuk ke saluran pernapasan atas. Sementara gigi berlubang bisa dihindari bila setiap kali usai makan es si anak berkumur atau menyikat giginya, sehingga sisa-sisa makan atau gula yang ada di dalam es akan berkurang atau hilang.

Dan kegemukan, tidak bakal terjadi bila kebutuhan menu gizi seimbang terpenuhi sebelum mengonsumsi es krim. Jangan sampai belum makan, anak sudah disodori es krim, katanya. Susu, meskipun baik tidak dianjurkan sebagai makanan utama anak. Susu, hanyalah makanan pelengkap.

Karena itu, Dr. Nani menyarankan agar orangtua tidak khawatir apabila anak-anaknya begitu gemar bahkan menggilai es krim. Apalagi sekarang ini ada es krim yang disajikan mengandung kalsium. Bahan ini menurut Nani sangat penting dalam pembentukan gigi dan tulang anak. Bertumbuhnya gigi dan tulang akan mendukung kemampuan motorik anak. Tentu saja, karena anak yang keropos tulangnya tidak bakal mampu melakukan banyak aktivitas. Padahal aktivitas yang banyak juga diperlukan anak bagi berkembangnya otak mereka. Makin banyak aktivitas, jaringan otak akan semakin berkembang dan tumbuh, jelas Nani.

Selain mengadakan seminar edukasi, Wall's Moo juga menggelar Dunia Anak Moonderland. Di wahana ini anak-anak dapat bermain sekaligus mengasah kemampuan motorik kasar dan kekuatan tulang mereka lewat kegiatan melompat di atas trampolin dan Su-Moo, permainan mirip gulat sumo. Tak ketinggalan pemainan Tra-Moo-Lin juga Moo Milk Man mejadi ajang yang menarik bagi anak-anak. Dalam permainan ini anak-anak dapat melatih kemampuan motorik halusnya lewat memerah susu.

Ngorok Indikasikan Stroke dan Jantung

Ngorok Indikasikan Stroke dan Jantung

Bila Anda termasuk orang yang sering tidur dengan suara dengkuran atau ngorok sebaiknya waspada. Bukan tidak mungkin, kebiasaan itu menjadi pertanda bahwa Anda berisiko tinggi mengidap jantung dan stroke.

Mendengkur atau mengeluarkan suara getar saat tidur lelap memang sejak lama dicurigai para ahli berkaitan dengan gangguan kesehatan. Kini, indikasi tersebut diperkuat oleh hasil sebuah riset di Hongaria yang mengaitkan kebiasaan mendengkur dengan penyakit jantung dan stroke

Riet yang melibatkan lebih dari 12 ribu pasien dan dipublikasikan dalam Journal Sleep itu menyimpulkan bahwa pendengkur berat memiliki kecenderungan yang signifikan mengalami serangan jantung atau stroke dibanding mereka yang tak mendengkur.

Temuan ini menurut peneliti semakin memperkuat teori sebelumnya tentang hubungaan antara mendengkur dengan penyakit kardiovaskuler. Mendengkur sebenarnya gejala yang dapat dialami siapa saja pada berbagai tahap usia. Namun kebiasaan ini tercatat lebih banyak ditemukan pada sekitar 40 persen pria dewas adan 24 persen wanita dewasa.

Suara mendengkur adalah akibat terhalangnya aliran udara yang melalui saluran yang terletak di bagian belakang rongga mulut dan hidung. Pada saat otot di langit-langit dan uvula (bagian dari langit-langit yang membentang dari bagian atas hingga pangkal lidah) dalam keadaan rileks , mereka dapat bergetar yang menghasilkan suara yang saat pendengkur bernafas.

Selama bertahun-tahun , para ahli selalu mewaspadai akan adanya korelasi kuat antara mendengkur dengan berbagai jenis penyakit pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti jantung atau stroke.

Riset yang dilakukan para ahli Hongaria ini memberi bukti yang memperkuat dugaan ini. Dalam risetnya, para ahli mewawancarai sekitar 12 ribu orang pasien untuk mengumpulkan data seputar kebiasaan mendengkur. Setelah dianalisa, terungkap bahwa ´pendengkur berat´ memiliki kecenderungan 34 persen lebih besar mengalami serangan jantung dan 67 persen risiko lebih besar mengalami stroke.

Peneliti mengatakan, kasus mendengkur dengan suara keras disertai nafas yang terhenti dapat digunakan untuk mengidentikasi risiko seseorang akan penyakit jantung dan stroke. Data menunjukkan bahwa pasien yang dengkurannya tidak nyaring justru tidak mengalami peningkatan risiko. Kabar baiknya lagi, khususnya bagi pria, kecenderungan untuk mendengkur juga menurun setelah mereka melewati usia 70 tahun.

Sakit Gigi Bisa Picu Penyakit Kronis

Sakit Gigi Bisa Picu Penyakit Kronis

Jangan pernah meremehkan sakit gigi. Bahkan seorang Jusuf Kalla mengaku sangat peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut. Katanya, sakit gigi itu termasuk penyakit yang sulit ditunda dan bikin pusing kepala.
"Penyakit gigi itu susah ditunda. Sebagai wapres, biasanya dokter menghadap ke saya, cuma dokter gigi yang saya mesti datangi," kata Jusuf Kalla setengah berkelakar saat membuka Kongres Perhimpunan Dokter Gigi (PDGI) ke-23 di Istana Wapres, Jakarta, belum lama ini.

Ah, bila demikian adanya, penyanyi dangdut Meggi Z tampaknya belum pernah terkena sakit gigi. Jika pernah, ia tidak akan pernah berujar dalam lagunya yang hits itu, bahwa lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Karena faktanya, sakit gigi itu lebih memilukan ketimbang sakit hati.
Yang lebih parah, sakit gigi juga memicu penyakit lain seperti sakit kepala, nyeri mata, jantung, stroke, diabetes dan kelahiran prematur. Jadi, jangan anggap sepele lagi gigi berlubang!

Seperti dikemukakan Ketua Umum PDGI, drg Emir M Muis, ada banyak penyakit yang berawal dari mulut dan gigi. "Menjaga kesehatan mulut berarti juga menjaga kesehatan seluruh badan, karena mulut adalah pintu masuk segala macam benda asing ke dalam tubuh," kata Emir menegaskan. Ia menjelaskan, masalah utama yang menyebabkan sakit gigi umumnya adalah lubang pada gigi. Bila tidak sering dibersihkan, gigi yang berlubang itu sangat mudah dimasuki kuman dan bakteri. Yang menakutkan, kuman yang bersarang pada gigi berlubang itu bisa menembus ke pembuluh darah, dan akhirnya mengumpul di jantung.

Selain itu, sejumlah penelitian menunjukkan, bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi sejenis enzim yang mempercepat proses pengerasan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis (aterosklerosis).
"Bakteri juga bisa menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah. Akibatnya, plak yang terbentuk menjadi makin tebal. Semua kondisi ini menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini berarti penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung juga tersendat. Jika berlangsung terus, jantung tak akan mampu berfungsi secara baik. Maka terjadilah penyakit jantung yang ditakutkan banyak orang," ujarnya.
Hubungan bakteri dalam mulut dengan penyakit kardiovaskular akhir-akhir ini banyak diteliti, terutama berkaitan dengan bakteri endokarditis dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan sebuah penelitian, ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54 persen pasien memiliki riwayat penyakit periodontal.
"Penemuan ini sangat mencengangkan karena jarang sekali penyakit gigi diperkirakan sebagai penyebab penyakit jantung. Namun, hasil dari berbagai penelitian masih dianggap belum memuaskan karena belum bisa menjelaskan secara jelas bagaimana ini bisa terjadi," tuturnya.

Ditambahkan, komplikasi yang relatif banyak terjadi akibat infeksi gigi adalah gangguan mata. Mata jadi cepat lelah dan terasa nyeri, khususnya pada bagian atas kelopak mata. Hal itu terjadi karena gigi dan mata memiliki induk syaraf yang sama.
Dalam kasus tertentu, seseorang juga bisa mengalami sakit kepala. Hal itu terjadi bila ada kelainan pada struktur rongga gigi. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena sistem pengunyahan terdiri atas empat komponen, yaitu gigi dan jaringan penyangga, tulang rahang, otot-otot dan sendi rahang.

"Semua komponen tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Jika salah satu gigi dicabut dan tidak segera diganti, maka gigi lawannya tidak berpasangan. Kondisi seperti ini mengganggu proses pengunyahan. Makan jadi tidak enak, dan pengunyahan menjadi tidak sempurna. Akibatnya orang yang sudah lama hanya mengunyah dengan satu sisi rahang saja akan mengalami keluhan sakit di bagian belakang kepala," ujarnya.

Tentang penyakit diabetes, Emir menjelaskan, pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Unsur itu menyebabkan kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes. "Mungkin di masa depan, faktor penyebab semacam ini harus mendapat perhatian lebih dari dokter jantung. Di kartu status pasien perlu ditambahkan riwayat keadaan gigi dan mulut pasien, untuk memudahkan pengobatan," katanya.

Gigi Berlubang

Emir menjelaskan, semua permasalahan yang terjadi saat terkena sakit gigi dan dampak lanjutannya, bersumber pada gigi berlubang. Padahal, bagi masyarakat Indonesia yang terkenal malas menggosok gigi minimal dua kali sehari, masalah gigi berlubang dianggap biasa. Sebagaimana hasil penelitian Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang menyebutkan 80 persen orang Indonesia mengidap penyakit gigi berlubang.

Data itu pun sesuai dengan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan. Survei itu menyebut prevalensi karies (berlubang) gigi di Indonesia adalah 90,05 persen. Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang menderita penyakit gigi dan mulut tersebut bersifat agresif kumulatif. Artinya daerah yang rusak tersebut menjadi tidak dapat disembuhkan.
Itu sebabnya masyarakat pada awal-awal sebelum terkena penyakit gigi dan mulut mengabaikan sakit yang ditimbulkannya. Padahal ketika sudah menjadi sakit, penyakit gigi merupakan jenis penyakit di urutan pertama yang dikeluhkan masyarakat. Data itu berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga servei kesehatan nasional (SKRT-Surkesnas) tahun 2001 yang menyebut penyakit gigi dikeluhkan 60 persen penduduk Indonesia.

Tanpa disadari keluhan penyakit gigi juga berdampak terhadap produktivitas si penderita. Keluhan sakit gigi berakibat seseorang tidak masuk kerja atau pergi ke sekolah. Gangguan tersebut rata-rata 3,86 hari dengan kisaran berhenti berakitivitas antara 2,5 hari hingga 5,28 hari.

"Masyarakat yang menderita sakit gigi 87 persen di antaranya tidak berobat ke dokter gigi. Sementara 69,3 persen berupaya mengobati sendiri sakit giginya tersebut," ujarnya.

Produktivitas terganggu akibat penyakit gigi memang sudah menjadi fakta yang jelas. Tidak hanya dari sisi medis, ketidakpedulian masyarakat pada penyakit gigi dan mulut secara ekonomis juga merugikan. Tahun 2002 International Dental Journal melansir data bahwa di banyak negara penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit keempat yang paling mahal biaya penyembuhannya.

Pengobatan penyakit gigi berlubang berdasarkan data tersebut membutuhkan biaya hingga 3.513 dolar AS per 1.000 orang anak. Anggaran tersebut melebihi anggaran kesehatan yang diperuntukan bagi anak-anak di negara-negara yang paling rendah pendapatan per kapitanya.

"Jika 80 persen orang Indonesia mengidap penyakit karies, dimana rata-rata setiap orang mempunyai dua gigi berlubang, berarti terdapat 350 juta gigi berlubang di Indonesia yang harus ditambal oleh dokter gigi. Biaya menambal gigi berlubang berkisar Rp 20 -100 ribu. Maka dana yang dikeluarkan untuk mengurusi gigi berlubang sebesar Rp 8,75 triliun," katanya.

Kunci dari perbaikan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat sangat mungkin tergantung pula dari partisipasi banyak pihak. Edukasi menjadi penting, karena hanya 10 persen orang Indonesia menggosok gigik dengan cara yang benar. Bahkan sebanyak 22 persen di antaranya menggosok gigi hanya kadang-kadang saja.
Tingkat pendidikan tampaknya memiliki hubungan dengan penyakit gigi. Sebanyak 63 persen penduduk Indonesia menderita karies yang tidak diobati dengan tingkat rata-rata 1,89 penyakit karies per orang. Persentase tersebut semakin turun pada kelompok masyarakat yang pendidikannnya kian tinggi.

Orang Indonesia yang terkena karies menjadi 50 persen pada masyarakat berpendidikan SLTA dan pada jenjang perguruan tinggi. Semakin tinggi pendidikan seseorang, kian tinggi pula tingkat kesehatan gigi dan mulutnya.
Bila proses edukasi sudah terlaksana, mestinya dukungan pelayanan kesehatan gigi pun menjadi perhatian pula. Seperti diketahui keterjangkauan dukungan tenaga medis untuk mengatasi penyakit gigi saat ini masih terjadi. Hal ini disebabkan tingginya angka penderita penyakit gigi di Indonesia.

Data yang dilansir PDGI menyatakan rasio tenaga dokter gigi terhadap jumlah penduduk masih rendah yaitu 1 berbanding 21.500 penduduk. Sedangkan tenaga perawat gigi 1 berbanding 23.000 penduduk. Sementara menurut ketentuan WHO, idealnya rasio tersebut adalah 1 berbanding 2.000 penduduk. Jumlah penduduk Indonesia adalah 224 juta orang, maka rasio di Indonesia masih jauh dari ideal.

Khasiat Teh Hitam Setara Teh Hijau

Khasiat Teh Hitam Setara Teh Hijau

Selama ini teh hijau dipercaya mampu mengurangi serangan koroner, stroke, diabetes, darah tinggi, dan kanker hati menjadi penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Sehingga banyak produsen teh berlomba-lomba mengeluarkan produk minuman teh hijau kemasan yang lebih praktis. Tetapi benarkan hanya teh hijau yang berkhasiat seperti itu?

Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan MS dan ahli kesehatan jantung Dr Mohammad Taufik Spj dalam sebuah diskusi tentang teh, di Bogor, belum lama ini mengemukakan, teh hitam (black tea) juga berkhasiat sama seperti teh hijau karena kandungan radikal bebas yang terkandung di dalamnya.

"Memang benar teh hitam mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan, dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah," kata Prof Dr Ali Khomsan.

Prof Ali menjelaskan, dari berbagai referensi, diketahui bahwa teh hitam yang selama ini dikonsumsi masyarakat kita cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi risiko-risiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner. "Teh hitam atau black tea itu dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi" tutur Ali Khomsan.

Salah seorang pakar kesehatan jantung dari Kota Hujan Bogor, Dr H Mohammad Taufik SpJ mendukung pendapat Prof Dr Ali Khomsan yang menyebutkan teh hitam bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan stroke.

Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat black tea bagi kesehatan.
Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema "Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner" di aula RSJHK Jakarta. Menurut hasil penelitian tersebut, Katekin dalam teh hitam, senyawa yang disebut-sebut sebagai aktor yang mampu melawan penyakit degeneratif adalah senyawa Theaflavin.

Senyawa Theaflavin merupakan antioksidan, anti kanker, anti mutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa Theaflavin dalam Teh hitam jumlahnya cukup signifikan.

Secara sederhana, antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis.

Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial. Kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas sudah tidak dapat dipungkiri lagi kesahihannya. Kemampuan theaflavin sebagai antioksidan ternyata tidak cukup sampai di situ.
Aktivitasnya sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi low density lippoprotein (LDL) ternyata menunjukkan hal yang menakjubkan. Dalam seduhan teh hitam, theaflavin memberikan warna merah kekuningan.
Sementara itu thearubigin dan theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat. Untuk hal rasa, bersama-sama kafein, theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar
Penelitian di Belanda menyimpulkan bahwa kebiasaan minum teh hitam dapat mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita. Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 persen dan jika minum 4 cangkir dapat mencapai 69 persen.
Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 persen pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam.

Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes, terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktivitas insulin.
Penelitian yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat yang telah dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam meningkatkan aktifitas insulin melebihi dari teh hijau maupun teh Oolong.
Menurut Mohammad Taufik, biasanya, para ahli kesehatan akan mempublikasikan hasil penelitiannya, setelah beberapa kali melakukan penelitian. Bila hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang sama, baru penelitian tersebut dipublikasikan. Namun bila baru satu kali penelitian, hasilnya belum akan dipublikasikan.
"Kalau penelitian itu baru sekali kami lakukan tidak mungkin kami mempublikasikannya. Biasanya penelitian yang telah dipublikasikan adalah penelitian yang telah berulang-ulang," ujar dokter sepesialis jantung ini.

Lebih Unggul

Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu teh hitam (fermentasi atau oksimatis, kependekan dari oksidasi ensimatis), teh Oolong, dan teh hijau. Konsekuensi logis dari perbedaan proses tersebut, menyebabkan lahirnya perbedaan produk teh baik secara fisik maupun kimia.

Secara kimia, perbedaan yang paling menonjol adalah perbedaan kandungan komposisi senyawa polyfenol. Pada proses pengolahan teh hitam, dan teh Oolong, sebagian katekin berubah menjadi theaflavin, thearubigin, dan theanaphtoquinone.
Meski tidak sepopuler nenek moyangnya (katekin), theaflavin sudah banyak dipelajari oleh sejumlah peneliti. Sejumlah penelitian menyatakan bahwa theaflavin lebih potensial dari pada katekin, mengingat secara struktur theaflavin lebih potensial dari pada katekin.

Hal ini bisa dilihat dari seberapa banyak gugus hidroksi (OH) yang dimilikinya. Gugus hidroksi ini dapat berfungsi sebagai anti radikal bebas atau antioksidan. Semakin banyak gugus hidroksi suatu senyawa, maka kemampuannya sebagai senyawa antioksidan semakin baik.

Theaflavin hanya terdapat dalam teh hitam atau teh yang telah mengalami oksimatis. Theaflavin merupakan hasil oksidasi katekin akibat proses oksimatis pada pengolahan teh hitam. Kekuatan Theaflavin setara dengan Katekin bahkan beberapa publikasi terkini menyatakan bahwa theaflavin lebih potensial dari katekin.
Indonesia sendiri saat ini tercatat sebagai produsen teh terbanyak nomor lima di dunia. Namun teh hitam Indonesia berdasarkan penelitian, mengandung theaflavin yang lebih tinggi dibandingkan Jepang maupun China. Dengan demikian, jika kita meminum teh hitam asli Indonesia, kecenderungan mencegah penyakit jantung koroner seperti yang disebutkan di atas makin tinggi. Sayangnya hal ini belum banyak diketahui oleh bangsa Indonesia sendiri.
[suarakarya-online.com]

Cerdas Memilih Makanan

Cerdas Memilih Makanan

MEMILIH makanan tidak boleh sembarangan. Alih-alih sehat, jika salah memilih makanan, justru Anda akan mengalami kerugian.

Saat ini, sudah banyak pakar dan situs internet yang memberikan informasi tentang pentingnya memilih makanan. Di antara saran itu, antioksidan juga memegang peranan penting. Agar bisa mencapai kadar antioksidan yang cukup, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan dengan minimal lima sampai enam variasi setiap harinya.

Jangan lupa konsumsi buah-buahan, seperti jambu, pisang, salak, juga anggur. Supaya tidak bosan, variasikan buah-buah tersebut atau bisa juga dijus. Namun, bila sulit untuk mengubah pola makan secara teratur, maka cara paling praktis adalah rajin mengonsumsi suplemen antioksidan.

Memilih suplemen antioksidan sebenarnya susah-susah gampang. Jika Anda mengonsumsi multivitamin, maka biasanya kandungan antioksidannya tidak cukup memadai. Namun, jika memilih suplemen antioksidan yang menekankan vitamin dan mineral tertentu, maka jumlah antioksidan yang diperlukan umumnya sudah mencukupi kebutuhan tubuh akan antioksidan.

Jika Anda terpikir untuk mengonsumsi multivitamin sekaligus suplemen antioksidan, ada baiknya Anda hitung dulu kandungannya dan sesuaikan dengan batasan yang diberikan. Agar lebih amannya lagi, berkonsultasilah dulu kepada dokter ahli gizi agar tidak salah langkah. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Dengan asupan antioksidan yang cukup, Anda pun bisa terhindar dari berbagai penyakit yang bersifat kronis. Mulai penyakit yang berkaitan dengan ketuaan (aging), penyakit kanker, penyakit pembuluh darah seperti jantung koroner dan penyakit degeneratif seperti dementia, parkinson dan alzheimer.

Penyakit ketuaan seperti ini sekarang tidak hanya terjadi pada orangtua, juga menyerang orang muda. Jadi, agar Anda terhindar dari berbagai penyakit yang menciutkan nyali, sebaiknya mulai memperhatikan asupan antioksidan sejak dini.

Asma Bisa Dikendalikan

Asma Bisa Dikendalikan

Asma atau peradangan pada seluruh percabangan saluran napas yang ditandai dengan penyempitan saluran napas, saat ini diperkirakan menyerang sekitar lima persen penduduk Indonesia dari segala usia. Asma perlu mendapat perhatian karena penyakit itu dapat menurunkan produktivitas dan meningkatkan beban ekonomi.

"Pengetahuan tentang penyakit asma perlu diketahui juga masyarakat umum untuk ikut membantu meminimalisasi faktor pencetus asma bagi penderitanya," kata dr Achmad Hudoyo, Sp P(K) dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara seminar tentang pengendalian asma, di Jakarta, belum lama ini.

Faktor yang meningkatkan terjadinya risiko serangan asma pada seseorang, menurut Achmad Hudoyo, selain faktor genetika, yang banyak terjadi akibat kondisi atau bahan tertentu yang mengakibatkan alergi serta kondisi lingkungan yang buruk.
"Selama ini hanya 30 persen asma yang terjadi karena faktor genetik, sisanya terpapar karena kondisi lingkungan yang buruk. Pengendalian faktor resiko dengan meningkatkan kualitas lingkungan sangatlah penting," ucapnya.

Meski hingga kini belum bisa disembuhkan, lanjut Achmad Hudoyo, asma sudah bisa dikendalikan. "Jadi sebenarnya mengobati asma secara tuntas adalah menghilangkan kedua faktor tersebut. Bila kedua faktor itu hilang, maka dapat dikatakan asmanya sudah `sembuh`," tuturnya.

Pegiat Yayasan Asma Indonesia itu lebih lanjut menjelaskan, untuk menghilangkan bakat asma yang biasanya diturunkan dari orang tua, harus dilakukan rekayasa genetika atau terapi gen sejak janin -- yang pada saat masih menjadi embrio dalam kandungan.

Namun, ia melanjutkan, hingga kini teknologi kedokteran belum mampu melakukan rekayasa genetik untuk menghilangkan bakat asma. "Karena itu yang bisa dilakukan oleh setiap orang adalah menghindari faktor pencetusnya," ucapnya.

Ia menjelaskan, serangan asma ringan berupa batuk berdahak pada malam hari menjelang pagi dan serangan berat berupa sesak napas disertai bunyi dan retraksi atau penarikan otot, bisa muncul bila ada faktor pencetus.

Menurut dia, faktor pencetus asma bisa berasal dari luar tubuh seperti cuaca (dingin, hujan, udara panas), debu, polusi udara, wewangian, makanan, zat kimia dan obat tertentu serta dari dalam tubuh seperti infeksi virus, sinusitis dan stress.
"Untuk tiap individu faktor pencetus asma bisa berbeda-beda, sehingga tidak bisa dibuat patokan secara umum. Misalnya, untuk orang tertentu dingin bisa mencetuskan asma, tetapi pada yang lain faktor pencetusnya bisa berupa udara panas," katanya.

Kondisi yang demikian, lanjutnya, membuat orang yang secara alami punya penyakit asma sangat sulit menghindari faktor pencetus, sehingga kemudian dibuat obat pencegah dan pelega asma. "Sebenarnya obat asma yang pertama adalah menghindari faktor pencetus, kedua menghindari faktor pencetus dan ketiga juga menghindari faktor pencetus, baru yang keempat menggunakan obat-obatan," katanya.

Achmad Hudoyo menjelaskan, obat asma terdiri atas obat pelega yang berfungsi untuk melebarkan saluran napas dengan mengendorkan otot saluran nafas yang sedang tegang atau bronkospasme, sedangkan obat pencegah berfungsi sebagai antiinflamasi (antiradang), untuk mempertahankan saluran napas tetap terbuka dan lega setelah menggunakan obat pelega.

Obat pelega, ia menambahkan, digunakan bila perlu yakni ketika ada gejala serangan asma baik ringan atau berat sedangkan obat pencegah dianjurkan digunakan setiap hari pada waktu pagi dan sore hari semaksimal mungkin, selama enam bulan sampai tidak muncul serangan lagi.

"Ini diperlukan karena faktor pencetus ternyata sangat beragam, dapat muncul setiap hari, dan bisa datang setiap saat," katanya.
Penggunaan obat pencegah dan pelega asma, katanya lebih lanjut, disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit asma yang diderita. Penderita gangguan asma ringan dengan frekuensi serangan jarang atau hanya sekali atau dua kali dalam setahun.

Karena itu, ia menyarankan untuk menggunakan obat pelega sedangkan penderita serangan asma sedang atau berat yang sering mengalami serangan diharuskan menggunakan obat pelega disertai obat pencegah.

Lebih lanjut Achmad Hudoyo menambahkan, bila upaya yang dilakukan untuk menghindari faktor pencetus asma berhasil maka gangguan asma pada penderita bisa dikendalikan. Gangguan asma, dikatakan terkontrol sebagian bila skor Asthma Control Test penderita yang bersangkutan 0-24 dan terkontrol total bila skornya 25.
Kriteria klinis asma yang terkontrol, katanya, terlihat bila penderita bebas gejala asma, aktivitas sehari-harinya tidak terganggu asma, tidak lagi mengalami gangguan ketika tidur, tidak lagi menggunakan obat pelega lagi dan hasil pemeriksaan faal parunya normal.

Achmad Hudoyo menjelaskan, bentuk obat asma yang ada saat ini cukup beragam, mulai dari suntikan, infus, diminum, dihisap atau disemprotkan ke dalam saluran napas. Injeksi atau infus biasanya hanya dilakukan dokter kepada penderita asma yang dirawat di unit gawat darurat rumah sakit, "Untuk penggunaan sehari-hari di rumah dianjurkan obat yang disemprot atau dihisap," katanya.

Obat hisap atau "inhaler", menurut dia, lebih dianjurkan karena obat hisap langsung terarah ke saluran nafas sehingga lebih cepat bekerja, dosisnya juga lebih sedikit yakni 1/10-1/20 dosis obat minum sehingga efek samping obat bisa dikurangi.
"Inhaler juga bekerja setempat, hanya ke saluran nafas, sehingga efek samping bisa ditekan, bahkan tidak ada efek samping sistemiknya," katanya.

Sementara pemakaian obat golongan steroid, menurut dia, harus dilakukan dengan strategi khusus karena meskipun terbukti paling ampuh untuk asma tapi memiliki efek samping.

Dalam hal ini, ia menjelaskan, pemakaian steroid jangka pendek masih dibenarkan tetapi penggunaan jangka panjang memerlukan cara khusus karena bisa berefek osteoporosis, muka seperti bulan (moonface), penekanan sumsum tulang, dan retensi cairan yang membuat tubuh mengandung banyak air.
Pada kesempatan yang sama, dr Nunung Rahayu dari Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia dan Lily Rosyana dari Yayasan Asma Indonesia mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah program untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kemungkinan terkena serangan asma.

Bagi mereka yang sudah terkena serangan asma, lanjut Nunung Rahayu, pihaknya juga menggiatkan kampanye senam asma di sekitar lingkungan RT/RW yang baik tidak saja bagi penderita asma, tetapi juga masyarakat setempat. "Meski namanya senam asma, yang ikut boleh siapa saja yang berminat. Karena efeknya juga ikut membantu memperbaiki sistem pernapasan menjadi lebih baik," kata Nunung.

Selain itu, lanjut Nunung, pihaknya juga berupaya membantu penderita asma dari keluarga kurang mampu untuk mendapat pengobatan yang sesuai, termasuk bantuan pembelian obat antiinflamasi inhaler sebesar lima persen kepada penderita asma. "Memang jumlahnya hanya sedikit. Selebihnya mereka dibantu melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat," kata Nunung seraya menambahkan bahwa bantuan tersebut merupakan voucher yang diberikan pada mereka yang menjadi anggota klub Yayasan Asma Indonesia.

Wanita Merokok, Waspadai Menopause Dini

Wanita Merokok, Waspadai Menopause Dini

Perempuan yang merokok sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi resiko osteoporosis dan serangan jantung, demikian laporan beberapa peneliti Norwegia.

"Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka yang saat ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok," kata Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.

Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.

Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan membuat seorang perempuan lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.

Mereka meneliti hubungan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok pasif juga mungkin mempengaruhi waktu menopause. Para peneliti tersebut mendapati bahwa hampir 10% perempuan memasuki menopause sebelum usia 45 tahun.

Sebanyak 25% adalah perokok saat ini, 28,7% adalah mantan perokok dan 35,2% dilaporkan perokok pasif saat ini. Perokok saat ini adalah 59% lebih mungkin untuk memasuki menopause sebelum usia 45 tahun, sedangkan menopause dini hampir dua kali lebih umum di kalangan perempuan yang merokok paling banyak.

Namun perempuan yang telah berhenti merokok setidaknya satu dasawarsa

sebelum menopause adalah 87% lebih mungkin dibandingkan dengan rekan sebaya mereka yang saat ini merokok dan telah memasuki masa menopause dini.

Dibandingkan dengan perempuan yang menikah, para janda juga menghadapi peningkatan resiko menopause dini, seperti juga perempuan yang mengatakan kondisi kesehatan mereka buruk. Perempuan yang lebih berpendidikan kurang mungkin untuk memasuki menopause dini, tapi mereka juga kurang mungkin menjadi perokok.

Keterlibatan pada kegiatan sosial juga mengurangi resiko menopause dini. Para peneliti tersebut tak menemukan hubungan antara konsumsi kopi atau alkohol atau perokok pasif dengan resiko menopause dini.

"Lebih cepat seorang perempuan berhenti merokok," kata Mikkelsen dan timnya, "Lebih banyak perlindungan yang ia dapatkan sehubungan dengan datangnya menopause dini."

Jus Buah Lebih Efektif Cegah Sakit Jantung

Jus Buah Lebih Efektif Cegah Sakit Jantung

MENGONSUMSI buah-buahan memang sangat bermanfaat bagi kesehatan termasuk mencegah penyakit pembuluh darah dan jantung. Namun riset terbaru mengindikasikan, mengonsumsinya dalam bentuk jus atau sari buah, ternyata memberi khasiat lebih besar ketimbang memakannya dalam bentuk utuh.

Dr. Kelly Decorde dari Universitas Montpellier Prancis dan timnya melaporkan penelitian yang untuk peratmakalinya membuktikan bahwa mengolah buah menjadi jus atau sari buah berdampak penting bagi kesehatan. Selama ini, kata Decorde, masyarakat mengonsumsi buah dalam bentuk olahan seperti jus, namun informasi mengenai komposisi nutrisinya hanya terbatas pada bentuk utuhnya.

Untuk menganalisis sejauh mana proses "juicing" ini mempengaruhi kandungan antioksidan kuat pada buah yang disebut fenol, Decorde dan timnya melakukan uji coba menggunakan hamster.

Binatang-binatang ini dibagi dalam kelompok dan di antaranya ada yang dibiarkan diet dengan kadar lemak dan kolesterol tinggi untuk memicu timbulnya aterosklerosis atau pembentukan plak-plak lemak dalam pembuluh arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke . Kelompok hamster ada yang diberi buah apel, anggur ungu, jus apel, jus anggur dan air.

Di antara hamster juga ada kelompok yang dikontrol untuk menjalani diet normal. Jumlah buah yang dikonsumsi para hamster diseimbangkan dangan konsumsi normal manusia yang rata-rata sekitar tiga buah apel dan tiga rangkai anggur per hari . Hamster juga diberi jus yang setara dengan empat gelas per hari untuk manusia dengan berat 70 kilogram (154 pon).

Apel dan anggur menurut kajian para peneliti memiliki kadar fenol yang setara, sementara jus anggur ungu memiliki phenol 2,5 kali lebih banyak ketimban jus apel .

Pada akhir riset terungkap, dibandingkan yang dminum air, hamster yang diberi buah dan jus mencatat kadar kolesterol rendah, stres oksidatif rendah, serta akumulasi lemak yang sedikit pada pembuluh aorta, saluran utama yang menyuplah darah mengandung okigen ke seluruh tubuh. Jus anggur ungu tercatat memberi pengaruh paling besar diikuti buah anggur ungu, jus dan buah apel.

"Temuan ini mengindikasikan bahwa jumlah fenol yang terkandung dalam makanan memiliki pengaruh langsung terhadap kekayaan antioksidannya, " tulis peneliti yang memuat riset mereka dalam Molecular Nutrition and Food Research edisi April 2008.

Zat-zat antioksidan lainnya dalam buah-buahan seperti vitamin C dan karotenoid, juga dapat memberi kontribusi bagi khasiatnya. Hasil penelitian ini kata, Decorde, memberikan saran dan dorongan bahwa manfaat buah dan jus buah memilii relevansi yang signifikan dan dapat diapliasikan bagi kesehatan masyarakat.

Tanaman Herbal Alami Menghilangkan Bau Badan

Tanaman Herbal Alami Menghilangkan Bau Badan

Banyak cara dilakukan orang untuk mengurangi bau tidak sedap yang keluar dari tubuhnya. Mulai dengan menggunakan bedak, deodoran atau tawas. Meski keringat tidak berbau, keringat sering dikaitkan dengan bau ”asem-pahit” tersebut. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena ketika tubuh berkeringatlah bau tersebut meruap.

Sejak masa puber, tubuh kita mengeluarkan bau khas di sekitar ketiak, kaki dan alat kelamin. Hal ini bisa menyebabkan seseorang menjadi rendah diri dan tidak pede. Bau yang tidak enak antara lain disebabkan oleh bakteri yang bercampur dengan keringat. Cara paling sederhana menghilangkan bau tidak enak tersebut adalah dengan mandi secara teratur.
Pada beberapa kasus, meski sudah rajin mandi, tetap saja seseorang menderita akibat bau tubuhnya yang tidak menyenangkan itu.
Bagi yang memiliki masalah seperti ini, ramuan tradisional berasal dari tanaman herbal dari para leluhur kita di bawah ini dapat dicoba.

Berikut beberapa tanaman herbal nan alami yang bisa dijadikan solusi:

Daun Sirih (Piper Betle)
Daun sirih yang telah lama dikenal berkhasiat sebagai antiseptik juga diketahui mengandung zat-zat aktif yang mampu menghilangkan bau badan. Sirih dikenal ampuh menghilangkan bau badan terutama yang ditimbulkan bakteri atau jamur. Kandungan kimia minyak asiri dalam daun sirih antara lain kadinen, kavikol, sineol, eugenol, karvakol dan zat samak.
Untuk menghilangkan bau badan, salah satu cara adalah dengan merendam beberapa helai daun sirih dalam air panas. Setelah dingin, airnya diminum. Dapat pula ditambahkan gula putih secukupnya untuk menambah rasa. Cara lainnya adalah dengan menghaluskan daun sirih dengan kapur lalu dioleskan ke ketiak.

Daun Beluntas (Pluchea Indica)
Tanaman yang biasa digunakan sebagai pagar hidup ini mempunyai sifat khas berbau langu dan berasa getir. Daun dan bunganya mengandung alkali yang bertindak sebagai antiseptik. Kandungan kimianya antara lain amino (leusin, isoleusin, triptofan, treonin), lemak, kalsium, fosfor, besi, Vitamin A dan C.
Untuk menghilangkan bau badan, daun beluntas biasa dilalap mentah atau dikukus terlebih dulu. Daun beluntas yang telah direbus juga lezat disantap sebagai urap (sayuran dengan kelapa parut yang dibumbui).
Jika dibiasakan menyantap daun beluntas, bau badan akan hilang. Selain itu, bau mulut yang kurang sedap pun akan hilang. Bagi yang tidak suka, bisa dengan meminum air rebusan daunnya setiap pagi dan sore. Beluntas juga bermanfaat menurunkan suhu tubuh untuk mendinginkan tubuh sehingga banyak keringat yang keluar dan suhu tubuh menjadi turun.

Daun Kemangi (Ocimun Balisicum)
Zat aktif yang terkandung dalam daun kemangi juga berfungsi sebagai antiseptik. Untuk mendapatkan manfaatkan daun ini juga digunakan sebagai lalap mentah atau sebagai sayuran urap yang juga mentah. Daun kemangi juga mengandung zat yang dapat meningkatkan selera makan. Bagi perempuan yang sedang mengalami menstruasi, jika mengonsumsi daun kemangi kurang lebih satu genggam pagi dan sore selama masa haid akan terhindar dari bau yang tidak sedap yang sering menimpa perempuan haid.

Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Zat-zat yang terkandung di dalam temulawak adalah sapomin, flavoinoida dan minyak asiri untuk menghilangkan bau badan. Caranya ialah minum rebusan rimpang temulawak yang telah dipotong-potong halus.
Air perasan temulawak yang sudah diparut dengan tambahan sedikit madu juga dapat diminum untuk menghilangkan bau tak sedap yang keluar dari tubuh. Selain itu, parutan temulawak juga dapat dibalurkan ke seluruh badan, dan didiamkan hingga kering sebelum dibersihkan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa)
Zat aktif yang terkandung di dalamnya yang dapat menghilangkan bau badan adalah sapomin, flavoinoida dan polifenol. Kecombrang dapat dimanfaatkan dengan memasak daun muda dan bunganya dimakan sebagai teman makan nasi. Di daerah tertentu kecombrang biasa dimasak sebagai sayur lodeh.

Jeruk Purut (Citrus bystrix)
Kulitnya mengandung minyak asiri yang berbau harum. Jeruk purut dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan dengan cara meminum sari campuran kulit jeruk purut dengan sebatang kencur yang dihaluskan bersama-sama dengan air secukupnya.

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Air jeruk nipis dicampur dengan sedikit kapur sirih lalu digosokkan ke bagian tertentu seperti ketiak dipercaya mampu mengusir bau badan yang tidak sedap.

Jahe (Zingiber officinale)
Banyak orang India percaya bahwa jika mengonsumsi jahe bisa membuat mereka tercium manis.
Menurut Pen Chao Cing dari Kaisar Shen Nong (3000 SM), jahe segar dapat menghilangkan bau badan dan mendekatkannya kepada aura spiritual. Wedang jahe jika dikonsumsi secara teratur bisa jadi sangat membantu mengatasi masalah bau badan.

Ketimun/Mentimun (Cucumis sativus)
Satu buah ketimun muda dikupas kulitnya lalu digosokkan ke bagian badan dan berbau hingga berulang sehabis mandi.

Cengkih/Cengkeh (Eugenia aromatica)
Beberapa kuntum bunga cengkeh direndam sehingga mengembang kemudian airnya diminum. Air rebusan beberapa kuntum cengkeh dengan gula merah, dapat pula menjadi minuman segar dan menghangatkan di kala hujan.

Teh baik untuk Kesehatan Hati

Teh baik untuk Kesehatan Hati

New Orleans--Teh memang terkenal sebagai minuman berkhasiat. Sejak jaman dulu, orang selalu minum teh untuk menjaga kesehatannya. Selain menghilangkan dahaga teh masih menyimpan banyak rahasia. Baru-baru ini ditemukan lagi salah satu khasiat teh. Yaitu teh ternyata baik untuk kesehatan hati.

Temuan hasil penelitian yang disponsori oleh industri teh dunia ini menyimpulkan, segelas teh sangat baik untuk hati. Walaupun hasil temuan ini belum bisa mengangkat "derajat" teh sebagai makanan atau minuman kesehatan, namun penelitian yang dilakukan di Universitas Boston menemukan bahwa teh dapat membuat kerja arteri menjadi lebih baik pada orang yang mengidap penyakit hati.

Hasil penelitian tentang teh sebelumnya juga menyimpulkan bahwa orang yang biasa minum teh mempunyai resiko lebih rendah untuk terserang penyakit hati ketimbang yang jarang minum teh.

Dalam penelitian yang terbaru yang dibiayai oleh "The North America Tea Trade Health Research Association" (NATHRA) ini, meneliti beberapa orang yang minum teh secara teratur, lalu mengukur efek yang ditimbulkan pada tubuh secara cermat. Dan hasil penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan rutin Assosiasi Hati Amerika (AHA) di New Orleans.

Penelitian ini dilakukan pada 50 orang pria dan wanita yang punya penyakti hati. Semua relawan diminta untuk minum teh sebanyak 4 sampai 8 cangkir teh setiap hari selama sebulan. Selanjutnya mereka diminta minum air putih setiap hari untuk satu bulan berikutnya.

Para peneliti menemukan aliran darah dan tekanan darah para relawan menjadi normal disaat mereka minum teh selama satu bulan. Namun, ketika mereka minum air putih selama satu bulan, tidak ada perubahan yang berarti terhadap tekanan dan aliran darah mereka.

Hasil penelitian ini sungguh menggembirakan buat kita-kita yang 'doyan' minum teh, khususnya buat yang punya penyakit hati. tapi sayangnya, para peneliti itu sendiri yang 'dikomandani' oleh Dr. Joseph A. Vita, tidak mau gegabah untuk menyarankan minum teh sebagai upaya penyembuhan penyakit hati.

"Saya minum teh karena saya yakin teh memang baik untuk kesehatan,"kata Vita. " Tapi saya dan rekan-rekan masih belum siap untuk merekomendasikan minum teh untuk perawatan hati."lanjut Vita.

Sumber: Asosiasi Teh Indonesia

Gangguan Tidur Picu Serangan Jantung di Malam Hari

Gangguan Tidur Picu Serangan Jantung di Malam Hari

OBSTRUCTIVE sleep apnea atau gangguan tidur yang biasanya ditandai dengan ngorok berisiko memunculkan serangan jantung di malam hari dibanding pada siang hari. Demikian sebuah penelitian mengungkap.

Pada orang yang mengalami obstructive sleep apnea, jalur napas atau udara bagian atas terblokade atau terhambat entah itu pada sebagian atau seluruh saluran yang menyebabkan pernapasan terganggu, tersendat berkali-kali selama semalam.

Penelitian baru yang dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology, merekomendasikan bahwa mereka yang mengalami serangan jantung saat tidur di malamhari biasanya terjadi dipicu oleh adanya obstructive sleep apnea. Demikian kesimpulan ini dibuat berdasar pengamatan pada 92 orang yang pernah mengalami serangan jantung.

Para pasien ini diamati dengan cermat, kapan serangan jantung mulai. Mereka juga diteliti pola tidurnya di sebuah laboratorium tidur selama 17 hari setelah serangan jantung. Penelitian mengenai tidur ini menunjukkan, 64 pasien menderita obstructive sleep apnea.

Para pasien dengan atau tanpa gangguan tidur nyaris sama-sama memiliki riwayat pernah menggunakan obat dan memiliki latar belakang risiko sama. Namun masing-masing memiliki perbedaan waktu saat mengalami serangan jantung. Mereka yang mengalami obstructive sleep apnea enam kali lebih berisiko mengalami serangan jantung di malam hari mulai tengah malam hingga pukul 6 pagi hari dibanding siang hari. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki gangguan ngorok ini biasanya mengalami serangan jantung justru di pagi (pkl. 6 pagi) hingga ssore hari.

Obstructive sleep apnea "bisa jadi menjadi pemicu" munculnya serangan jantung, tulis para ilmuwan, yang salah satu anggotanya adalah Dr. Fatima Kuniyoshi, PhD. Tim Kuniyoshi ini kemudian melanjutkan penelitian untuk melihat apakah dengan menangani obstructive sleep apnea ini dapat mengurangi risiko serangan jantung.

Rahasia Panjang Umur

Rahasia Panjang Umur

INGIN tetap awet muda dan mencapai usia lebih dari seratus tahun? Ikutilah 10 tip gaya hidup sehat berikut ini. Rahasia ini diperoleh dari suatu hasil jajak pendapat terhadap 100 orang yang berusia lebih dari seratus tahun (centenarian) di Amerika Serikat.

Salah satu tip yang paling dianjurkan menurut jajak pendapat ini adalah tetaplah berinteraksi, berhubungan dekat dengan keluarga atau pun teman. Rahasia lainnya selalu berupaya untuk membuat otak dan pikiran selalu aktif dan menjaga hati tetap bahagia dengan tertawa. "Jika saya boleh menitipkan suatu pesan, janganlah berhenti untuk berpikir. Selamanya," ungkap seorang wanita yang sudah mencapai 102 tahun, Maurice Eisman.

Sedangkan hal yang harus selalu Anda hindari dan jauhkan dari hidup, kata Eisman, adalah adalah stres. "Saya kira hal yang paling buruk adalah stres, dan Anda dapat menghindarinya dengan cara mengatur kehidupan Anda," tegasnya.

Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan per telepon ini terungkap bahwa beberapa partisipan ternyata juga memiliki gaya hidup modern. Sekitar 19 persen di antaranya mengaku memakai ponsel, 12 persen terbiasa memakai Internet dan 3 persen bahkan berkencan dengan seseorang yang dikenal lewat chatting. Sebanyak 45 persen juga mengenal pemenang American Idol 2005, Carrie Underwood.

Ditanya tentang siapa selebritas favorit yang ingin mereka ajak bila ada kesempatan makan malam, sebagian besar memilih aktor Bill Cosby disusul pegolf Tiger Woods dan presenter Oprah Winfrey. Britney Spears dan Howard Stern juga masuk favorit, meski pilihannya paling sedikit.

Jajak pendapat ini digagas GfK Roper Public Affairs & Media pada bulan April dan Mei dalam suatu program koordinasi kesehatan untuk para lansia. Oleh karena para centenarian yang dilibatkan adalah mereka yang kondisinya sehat, hasil jajak pendapat ini mungkin tidak dapat mewakili setiap orang pada rentang usia tersebut.

Berikut adalah 10 tip diikuti dengan persentase seberapa penting maknanya bagi hidup para centenarian :

* Tetap dekat dengan keluarga dan teman : 90%
* Menjaga pikiran tetap aktif : 89%
* Tertawa dan memiliki rasa humor: 88%
* Tetap memelihara kerohanian atau spiritualitas: 84%
* Terus berharap dapat melewati hari-hari baru: 83%
* Tetap bergerak dan olahraga : 82%
* Memelihara rasa kebebasan : 81%
* Makan dengan sehat : 80%
* Tetap mengikuti berita dan perkembangan terbaru : 63%
* Terus mencari kawan baru: 63%

Minuman Keras Rusak Daya Ingat

Minuman Keras Rusak Daya Ingat

Sebagian pria memiliki kebiasaan yang buruk yang sulit sekali dihilangkan. Kebiasaan itu seperti meminum kopi, merokok, dan yang paling membahayakan adalah meminum minuman keras.

Kini, kaum perempuan pun sudah mulai melakukan kebiasaan buruk tersebut, hanya untuk mendapatkan sensasi atau menghilangkan stres.

Tahukah Anda bahwa meminum minuman keras dapat merusak memori dalam otak?

Seperti dikutip dari Femalefirst, Minggu (10/8/2008), kesehatan sangatlah penting bagi setiap manusia. Kebiasaan buruk meminum minuman keras dapat memberikan pengaruh yang buruk bagi aktivitas seseorang. Terlebih pada saat ini banyak anak muda yang menyia-siakan hidupnya dengan meminum minuman yang dapat memabukkan itu.

Menurut penelitian yang telah dilakukan, usia 17-19 tahun adalah masa-masa di mana otak masih berkembang dengan pesat. Anak muda yang mengonsumsi minuman keras cenderung memiliki risiko kesehatan yang tinggi. Selain menghambat perkembangan memori, minuman keras bisa merusak fungsi sel-sel otak.

Brokoli, Makanan Penting Bagi Diabetesi

Brokoli, Makanan Penting Bagi Diabetesi

PREDIKAT brokoli sebagai superfood sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Begitu banyak riset yang menunjukkan betapa makanan alami ini kaya akan zat-zat yang berfaedah bagi kesehatan.

Sebuah penelitian terbaru di Inggris mengindikasikan brokoli memiliki zat penting yang mampu memperbaiki dan mengembalikan fungsi pembuluh darah yang rusak akibat diabetes. Peneliti dari Universitas Warwick meyakini, zat yang bernama sulforaphane ini, memiliki peran besar dalam memulihkan kembali pembuluh darah.

Seperti dimuat di Jurnal Diabetes, sulforaphane mempu merangsang produksi enzim-enzim yang dapat melindungi pembuluh darah dan menurunkan molekul-molekul yang menyebabkan kerusakan sel-sel secara signifikan. Sayuran-sayuran jenis brassica seperti brokoli sebelumnya memang berkaitan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan stroke.

Orang yang mengidap diabetes tercatat memiliki risiko lebih besar hingga lima kali lipat mengidap penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke; yang keduanya juga berkaitan dengan kerusakan sel-sel pembuluh darah.

Dalam risetnya, tim dari Universitas Warwick, menguji pengaruh sulforaphane dalam sel-sel pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.

Mereka mencatat adanya 73 persen reduksi molekul tubuh yang disebut Reactive Oxygen Species (ROS). Hiperglikemia dapat menyebabkan kadar ROS meningkat tiga kali lipat dan tingginya kadar molekul ini bisa merusak sel-sel tubuh. Peneliti juga menemukan bahwa sulforaphane mengaktivasi sejenis protein dalam tubuh yang disebut nrf2, yang dapat melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan dengan cara mengaktivasi antioksidan dan enzim-enzim detoksifikasi.

"Riset kami mengindikasikan bahwa zat seperti sulforaphane dalam brokoli dapat membantu menghadang proses yang berhubungan dengan perkembangan penyakit pembuluh darah dalam diabetes. Ke depan, penting artinya untuk menggelar penelitian untuk menguji apakah mengonsumsi sayuran brassica memberikan faedah bagi pasien diabetik. Kami berharap itu akan terjadi," ujar pimpinan riset, Professor Paul Thornalley.

Alergi dan Penyebabnya

Alergi dan Penyebabnya

Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang disebabkan zat-zat yang tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya, pada orang normal tidak menimbulkan reaksi.

Zat penyebab alergi ini disebut allergen. Allergen bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh dengan berbagai cara. Bisa saja melalui saluran pernapasan, berasal dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan kulit seperti; kosmetik, logam perhiasan atau jam tangan, dll.

Zat yang paling sering menyebabkan alergi: Serbuk tanaman, jenis rumput tertentu, jenis pohon yang berkulit halus dan tipis, serbuk spora, penisilin, seafood, telur, kacang panjang, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya, susu, jagung dan tepung jagung, sengatan insekta, bulu binatang, kecoa, debu dan kutu.

Yang juga tidak kalah sering adalah zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan pengawet.

Gejala yang mungkin terjadi akibat alergi adalah: rasa gatal pada tenggorokan, gatal pada mulut, gatal pada mata, gatal pada kulit atau bagian tubuh lainnya, sakit kepala, hidung tersumbat atau hidung meler, sesak napas, bengek, kesulitan menelan, mendadak pilek dan bersin-bersin, dan lain-lain.

Menentukan penyebab alergi dapat dilakukan dengan cara berikut:
Menghindari zat yang dicurigai sebagai allergen, kemudian setelah gejala hilang, coba lagi zat tersebut. Misalnya saja, bila yang dicurigai sebagai allergen adalah makanan tertentu, maka sebaiknya berhenti memakan makanan tersebut. Setelah gejalanya hilang, coba kembali memakannya dan melihat apakah terjadi reaksi yang sama.

Melakukan tes alergi dan melihat riwayat keluarga serta riwayat frekuensi serangan terjadi. Bila salah satu dari orangtua menderita alergi, maka kemungkinan risiko penyakit tersebut diturunkan pada anak sekitar 25% sampai 30%. Resiko meningkat menjadi 60% sampai 70%, jika kedua orangtua adalah penderita alergi.

Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang antara lain tes alergi pada kulit, foto rontgen, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan lebih lanjut bila dibutuhkan.

Tes pada kulit merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana untuk mendiagnosa alergi. Dengan memberikan zat-zat tertentu pada kulit seseorang, dapat diketahui zat yang merupakan allergen pada orang tersebut. Zat dalam jumlah kecil disuntikkan. Bila terjadi pembengkakan pada bagian yang diberi suntikan, maka zat tersebut adalah merupakan allergen.

Rabu, 18 Februari 2009

Tips Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

Tips Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

Semua wanita mendambakan kulit wajah yang bersih, bebas dari jerawat maupun flek hitam. Namun salah satu masalah yang paling sering terjadi pada sebagian besar wanita Asia, terutama yang berusia di atas 30 tahun, adalah timbulnya bintik hitam atau flek di wajah.

Pigmentasi kulit atau melasma, bisa terjadi di beberapa bagian tubuh, terutama di daerah wajah, akibat paparan sinar matahari.

Selain sinar matahari, melasma juga dapat terjadi akibat pemakaian obat hormonal, misalnya obat pencegah kehamilan. Flek juga dapat timbul akibat bekas adanya jerawat, pemakaian obat antibiotik, antiepilepsi dan antiperadangan.

Pemakaian kosmetik yang kemungkinan besar mengandung merkuri dan asam salisilat, pun dapat membuat wajah terserang flek. Karena bila digunakan terus menerus, akan menyebabkan kulit menjadi sangat sensitif terhadap sengatan sinar matahari.

Bisakah Flek Dilenyapkan?

Melenyapkan flek dari permukaan wajah, bukan perkara mudah karena membutuhkan perawatan rutin agar flek hilang dan tak muncul kembali.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan flek, mulai dari memakai masker hingga pemakaian krim pemutih (bleaching cream) yang bermanfaat untuk mencerahkan wajah.

Fungsi krim pemutih adalah untuk mengangkat lapisan tanduk pada kulit, melenyapkan komedo, melancarkan peredaran darah di bawah kulit, mencerahkan dan menambah kekenyalan kulit wajah.

Namun dengan adanya peralatan modern saat ini, flek dapat dengan cepat dihilangkan. Tapi untuk dapat melakukannya, biaya yang harus dikeluarkan pun tak sedikit.

Pertama-tama yang harus dilakukan, adalah melakukan facial. Tujuannya untuk membersihkan wajah dari sel-sel kulit mati, sehingga wajah menjadi lebih cerah serta mencegah dan mengikis flek.

Caranya:

- Usapkan krim pada wajah dan diamkan selama 15 menit.
- Bersihkan wajah, lalu gosok dengan menggunakan scrub untuk melenyapkan sel kulit mati.
- Cuci wajah, lalu lumuri wajah dengan masker.
- Setelah masker mengering, wajah kembali dibersihkan, selanjutnya gunakan pelembab.

Anda baru akan merasakan manfaatnya, bila melakukan facial secara rutin selama 10 kali. Tingkat keberhasilannya tergantung seberapa parah flek yang Anda derita. Bagi Anda yang memiliki kulit wajah dengan flek yang agak meluas, sebaiknya lakukan facial seminggu sekali dan dibantu dengan krim malam.

Salah satu bahan facial yang kini mulai banyak dipakai dan dianggap cukup berkhasiat membersihkan flek, adalah spirulina. Spirulina adalah ganggang laut yang sudah dikemas dalam bentuk masker semacam lumpur, fungsinya untuk mengurangi flek karena strukturnya seperti scrub. Spirulina juga tersedia dalam bentuk kapsul dan diminum sebagai suplemen.

Dengan perawatan seminggu sekali, selama sepuluh kali perawatan facial, flek akan memudar. Namun tentu saja, efeknya akan lebih memuaskan adalah anda harus rajin dan rutin melakukannya.

Melakukan Facial Sendiri, Bisakah?

Perawatan facial sebenarnya dapat Anda lakukan sendiri di rumah, asal cukup mengetahui bahan-bahan apa saja yang diperlukan. Selain menggunakan bahan-bahan masker yang dijual, Anda pun bisa melakukan facial dengan buah-buahan atau bahan alami.

Masker Bengkuang atau Mentimun

Bengkuang sejak dulu dikenal mampu mengatasi flek hitam di wajah. Begitu pun Mentimun. Anda tinggal memblendernya, lalu lumurkan di wajah agar flek hitam di wajah memudar.

Tapi gunakanlah buah-buahan yang masih segar dan kondisinya baik, sebab bila tak hati-hati, alih-alih menyembuhkan, kulit wajah Anda malah akan gatal-gatal. Jika wajah terlanjur perih dan gatal-gatal, inilah yang harus Anda lakukan:

- Oleskan tipis-tipis madu asli di wajah selama 15 menit, kemudian bersihkan dengan air hangat.
- Basuh wajah dengan air es, tepuk-tepuk perlahan dan merata sampai terasa segar.

Perawatan dengan bengkoang atau mentimun yang diblender, baik bagi Anda yang aktif bekerja di luar ruang. Efek sari bengkoang atau mentimun yang dingin, akan terasa sejuk di wajah sesaat setelah Anda memakainya.

Irisan Jeruk Nipis

Bagi Anda yang berusia di atas 40 tahun, irisan jeruk nipis yang merata di kulit wajah dan seluruh tubuh mampu mengangkat sel-sel kulit mati. Diamkan hingga kering, lalu bilaslah dengan air hangat-hangat kuku agar pori-pori terbuka. Setelah itu, bilas kembali dengan air dingin agar pori-porinya merapat.

Teh

Selain jeruk nipis, kandungan antioksidan yang terdapat di dalam teh juga baik untuk mencegah penuaan dini. Teh yang mengandung tanin sangat baik untuk mengatasi kulit yang terbakar matahari, mengencangkan bibir, merawat kulit wajah dan menghitamkan rambut. Caranya:
- Inapkan secangkir teh kental semalam.
- Oleskan air teh ke seluruh kulit wajah dan tubuh.
- Biarkan kering dengan sendirinya.
- Bilas dengan air hangat untuk membuka pori kulit, lalu bilas dengan air biasa.

Teh juga bermanfaat untuk menyegarkan mata lelah, Anda tinggal meletakkan sekantong teh celup yang sudah dingin langsung pada kelopak mata. Sambil berbaring, Anda sekaligus melakukan perawatan kulit wajah dan mata.

Hindari Toner Wajah

Saat membersihkan wajah dengan menggunakan susu pembersih di malam atau pagi hari, cukup bilas wajah dengan air bersih biasa. Anda tak memerlukan toner, astringent atau face tonik, karena pemakaiannya akan berlebihan sehingga justru mengakibatkan kulit wajah bertambah kering. Kecuali jika kulit wajah Anda berminyak.

Jika Anda rajin melakukan facial sendiri di rumah, pastikan kulit wajah Anda sudah lebih dulu dibersihakan menggunakan scrub. Perlu diingat, penggunaan bahan alami memang hasilnya tak bisa instan seperti yang dilakukan dengan laser atau lainnya di salon-salon. Tapi bila dilakukan secara rutin dan benar, hasilnya tak kalah bersihnya. Selamat mencoba!


TIGA JENIS KULIT WAJAH

Sebelum melakukan perawatan wajah, sebaiknya Anda kenali dulu jenis kulit Anda. Pada dasarnya kulit wajah terbagi dalam tiga jenis, yaitu:

Kulit Normal
- Biasanya di daerah T (seperti dahi, hidung dan dagu) memproduksi minyak berlebihan, pori-pori pun lebih besar dari pada bagian wajah lainnya.
- Setelah wajah dibersihkan, kulit pipi akan terasa kencang.
- Kerutan seiring bertambahnya usia akan ada di sekitar mata, dahi, dan bagian atas bibir.
- Kulit mudah terbakar sengatan matahari, sehingga terlihat kemerahan atau kecokelatan.

Kulit Berminyak
- Umumnya memiliki pori-pori besar dan berkomedo.
- Kulit wajah tampak mengkilap serta riasan mudah luntur.
- Kerutan di wajah lebih lambat ketimbang jenis kulit lainnya.

Kulit Kering
- Mudah terkelupas dan terbakar jika terkena sengatan matahari.
Di udara dingin mudah teriritasi atau gatal-gatal.
- Daerah T kadang seperti bersisik dan kulit wajah terasa kencang sesaat setelah dibersihkan.
- Kerutan lebih cepat muncul, bukan hanya pada wajah, tapi juga pada kulit tubuh lainnya.

Kulit Sensitif
- Mudah teriritasi jika kena kosmetik tertentu atau terkena paparan sinar matahari.
- Kulit umumnya kering dan terkesan "tipis" sekali.
- Kulit akan terasa kencang sesaat setelah dibersihkan.

Jika jenis kulit Anda sudah diketahui, maka perawatan dan kosmetik yang kulit wajah Anda butuhkan selanjutnya pun akan mudah mendapatkan yang cocok.

Tips Mengatasi Punggung Pegal

Tips Mengatasi Punggung Pegal

Pegal di sekujur badan? Tentu tak seorangpun mau mengalaminya. Tetapi, gangguan ini bias menimpa siapa saja, terutama buat kamu yang sedang baca blog ini yang pastinya sering mengahabiskan waktu berjam-jam duduk di depan computer, baik untuk kepentingan kerjaan ataupun hanya sekedar fun.
Terkadang saat pekerjaan sedang menumpuk, punggung pegal setengah mati. Sangat menjengkelkan.

Bagian paling rawan terserang rasa pegal saat terlalu lama duduk di depan computer adalah punggung dan leher. Apalagi kalau posisi duduk tidak benar, sehingga beban pada punggung dan leher pun semakin berat dan melelahkan.
Sedikit gerakan kecil sederhana yang bahkan bias dilakukan di kursi kerja bias melepakan kamu dari kungkungan kelelahan otot punggung dan leher. Coba baca dan jangan ragu mempraktekannya….

1. Mengatasi punggung pegal sambil duduk:
Duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan. Letakkan kedua tangan di belakang kepala. Tarik nafas dalam-dalam sambil membusungkan dada. Tahan posisi ini selama 10 detik, ulangi tiga kali

2. Mengatasi punggung pegal sambil berdiri:
Dalam posisi berdiri tegak, ulurkan kelua tangan lurus ke belakang. Genggam kedua tangan lalu tarik ke atas sambil membusungkan dada. Tahan selama 10 – 15 detik, ulangi 2 -3 kali.

3. Mengatasi leher pegal
Duduk tegak, pandangan lurus ke depan, lalu gerakkan kepala ke kanan. Dengan tangan kanan, tarik kepala ke arah kanan secara perlahan untuk melenturkan otot-otot leher samping. Tahan posisi ini selama 10 detik dan ulangi 3 kali. Lakukan gerakan yang sama ke arah kiri.


Gabung milis DechaCare.com!