Apa yang akan Anda lakukan ketika datang ke sebuah negara asing (non bahasa Inggris) yang tidak Anda pahami bahasanya? Menggunakan bahasa tangan, mencoba menggunakan bahasa Inggris berharap lawan bicara Anda mengerti, atau mencoba mencari simbol-simbol bergambar sebagaimana yang biasanya terdapat di kamar mandi? Perbedaan bahasa kerap menjadi kendala dalam berkomunikasi, namun kendala ini sekaligus dijadikan inti kriptografi.
Berawal sebelum era modern, kriptografi dipandang semata-mata sebagai sebuah sandi rahasia (enkripsi), yaitu bagaimana mengantarkan pesan kepada seseorang melalui perantara sehingga perantara tersebut tidak dapat mengetahui sandi tersebut karena tidak memiliki pemecah sandinya. Dalam matematika, proses perubahan sebuah sandi (atau himpunan) menjadi sesuatu yang dapat dimengerti dapat digunakan melalui tranformasi.
Dalam ilmu sosial, bentuk bahasa tak hanya terbatas pada apa yang bisa diucapkan tapi juga terkait dengan tingkah laku. Kebiasaan bersendawa sesudah makan misalnya, bisa dianggap sebagai penghargaan terhadap hidangan yang disajikan dalam suatu budaya, tapi dianggap melanggar norma kesopanan dalam budaya lainnya. Dengan menggunakan tranformasi, keragaman ini bisa dipahami sebagai sesuatu yang sama namun muncul dalam bentuk praktek yang berbeda.
Agar transformasi dapat dilakukan semua budaya, lapangan harus dipahami dan berada dalam sebuah himpunan tertutup. Seperti memahami budaya orang lain dan tahu persamaannya dengan budaya sendiri. Hal yang menjadi masalah mungkin jika ada irisan kepentingan dalam dua budaya tersebut.
Jumat, 02 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar